Sudahsaatnya pemuda Indonesia bangkit dan menjadi garda terdepan dalam upaya membantu mensukseskan program Pemerintah dalam mewujudkan masyarakat sejahtera.

Home Tentang Kami Program Berita Galeri Organisasi Lainnya Kontak 68. WANITA PEMUDA PANCA MARGA Tanggal Berdiri 22 Januari 1981 Tahun Masuk Kowani 1993 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI Pemuda Pancamarga PPM adalah satu Organisasi Kemasyarakatan Pemuda OKP yang menjadi bagian dari Keluarga Besar ABRI KBA. PPM merupakan satu-satunya wadah dan sasaran perjuangan serta pengabdian bagi putera-puteri veteran Republik Indonesia yang dibentuk secara sukarela. Keberadaan PPM dikukuhkan sebagai bagian dari Keluarga Besar Legiun Beteran Republik Indonesia dengan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25/1980 dan nomor 61/1984, walaupun secara formal untuk tingkat Nasional PPM secara resmi berdiri tanggal 22 Januari 1981. Pemuda Pancamarga sebagai Organisasi Kemasyarakatan mempunyai kesamaan kegiatan dan fungsinya untuk berperan serta dalam melestarikan jiwa, semangat dan nilai-nilai 45,pembangunan Nasional dan Sistem pertahanan keamanan rakyat semesta. Tanpa mengurangi kemandiriannya sebagai organisasi Kemasyarakatan, Pemuda Pancamarga yang berada dilingkungkan Keluarga Besar ABRI, menjalin hubungan kesejarahan, aspirasi dan koordinasi dengan Legiun Veteran Republik Indonesia serta berusaha untuk berhimpun dalam satu wadah pembinaan dan pembangunan sejenis Kepemudaan. VISI DAN MISI ORGANISASI 1. Visi. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 2. Misi ………………………………………………………………………………………………………………………………………………. Informasi Lainnya STRUKTUR ORGANISASI DAN FOKUS KEGIATAN 1. Kepengurusan. a. Pengurus Pusat Berkedudukan di Jakarta b. Pengurus Daerah 107 buah c. Pengurus Cabang 635 buah d. Pengurus Ranting 2. Keanggotaan. Jumlah anggota diperkirakan 200 orang anggota biasa, 50 orang anggota luar biasa. 3. Kegiatan. Fungsional, Sosial, Kemasyarakatan. IDENTITAS ORGANISASI 1. Nama Organisasi Pimpinan Pusat Pemuda Panca Marga PPPPM 2. Alamat kantor Gedung Veteran RI Granadha Jl. Jend. Sudirman Jakarta Selatan Tlp 021 5228739, 021 – 5203313 3. Tahun Berdiri 22 Januari 1981 4. Tahun Masuk Kowani 1993 Tanggal Berdiri 1946 – 09 – 27 Sejarah 67. PERWITA WANA KENCANA SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI Organisasi Perwita Wana Kencana semula bernama Persatuan Wanita Kehutanan yang disahkan pendiriannya pada Kongres I pada tanggal 27 September 1946 di Selekta, Malang. Pada mulanya organisasi yang beranggotakan aktif dan sukarela ini hanya ada di Pulau Jawa saja, tetapi berlanjutnya waktu kemudian daerahnya meluas kesemua propinsi di Indonesia. Pada tahun 1983 dalam Kongres IX diputuskan pergantian nama “Persatuan Wanita Kehutanan” menjadi “Perwita Wana Kencana”. Pada tahun 1990 jumlah anggota Perwita Wana Kencana sangat berkurang berhubung dengan anjuran Bapak Menteri Kehutanan saat itu agar Ibu-ibu yang suaminya masih aktif dalam kedinasan tidak menjadi anggota organisasi wanita lain, selain Dharma Wanita. Maka Perwita Wana Kencana sebagian besar keanggoaannya terdiri dari para isteri pensiunan dan janda Kehutanan. Atas anjuran pihak Departemen Kehutanan, sekolah-sekolah yang dikelola Yayasan Bina Wana Kencana, karena masih menggunakan beberapa fasilitas kedinasan, sebaiknya dialihkan kepad Dharma Wanita, maka pada tanggal 29 September 1992 telah diadakan serah terima atas 103 TK dan 1 SMP. Kini Perwita Wana Kencana melalui Yayasan Bina Wana Kencana masih mengelola 3 TK, 1 SD, 1 SMP dan 1 SMA yang berswadaya. Dengan sangat menyusutnya jumlah anggota di Pusat dan di Daerah, maka Perwita Wana Kencana perlu mengadakan penataan organisasi kembali dan kini telah dapat dihimpun kembali 15 Daerah dibeberapa Daerah Tingkat I di Indonesia. Perwita Wana Kencana merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari Persatuan Wanita Kehutanan PWK yang didirikan pada tanggal 27 September 1946 dengan tujuan mewujudkan pribadi Wanita kehutanan yang maju, mandiri dan berbudu pekerti yang luhur. VISI DAN MISI ORGANISASI 1. Visi. Mewujudkan pribadi Wanita kehutanan yang maju, mandiri dan berbudu pekerti yang luhur. 2. Misi Perwita Wana Kencana memiliki misi mewujudkan kesejahteraan keluarga besar kehutanan dalam bidang pendidikan, sosial, ekonomi dan budaya. Informasi Lainnya STRUKTUR ORGANISASI DAN FOKUS KEGIATAN 1. Kepengurusan. a. Pengurus Pusat Berkedudukan di Jakarta b. Pengurus Daerah 21 c. Pengurus Cabang 84 2. Keanggotaan. Jumlah anggota diperkirakan Orang. 3. Kegiatan. a. Sosial. b. Kemasyarakatan. 4. Yayasan yang dikelola. Yayasan Bina Wana kencana yang bergerak dibidang pendidikan. IDENTITAS ORGANISASI 1. Nama Organisasi Perwita Wana Kencana 2. Alamat kantor Museum Gd. Manggala Wana Bakti. Jl. Gatot Soebroto, Senayan Jakarta Pusat 10270 Telp 021 – 5703246 Fax 021 – 5704619 3. Tahun Berdiri 27 September 1946 4. Tahun Masuk Kowani 1993 Tanggal Berdiri 1976 Sejarah 66. WANITA SHUFIAH SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI Organisasi Shufiah tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Perkumpulan Tharekat Islam yang didirikan oleh Dr. Syeh H. Djalaluddin pada tahun 1920. Dalam perkembangannya Perkumpulan Tharekat Islam menjadi Partai Politik Thareqat Islam disingkat PPTI sesuai dengan intruksi DR. Mohammad Hatta. Dalam mempertahankan proklamasi 1945 terbentuklah “Tentara Allah” yang berjuang mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. Tahun 1967, Konggres ke 14 tahun 1967 di Lampung, PPTI melahirkan AMTI dan Wanita Shufiah. Tahun 1980, terbentuklah kepengurusan PB Wanita Shufiah PPTI. Tahun 1987, DPP Wanita Shufiyah menyesuaikan diri dengan Undang-undang RI tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyakatan dan pelaksanaannya. Selanjutnya organisasi wanita ini menjadi DPP Wanita Shufiyah Mandiri. VISI DAN MISI ORGANISASI 1. Visi. Meningkatkan ketaqwaan umat kepada Allah Subhannahu Wata’ala dan turut aktif dalam membangun manusia Indonesia dalam tata susunan masyarakat ang adil dan makmur baik jasmaniah maupun rohaniyah. 2. Misi a. Mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945. b. Menggalang persatuan dan kesatuan dikalangan wanita Shufiyah khususnya dan masyarakat Islam pada umumnya yang dilandasi oleh Al Qur’an dan Hadist serta Ahlusunnah Wal Jama’ah. Informasi Lainnya STRUKTUR ORGANISASI DAN FOKUS KEGIATAN 1. Kepengurusan. a. Pengurus Pusat Berkedudukan di Jakarta b. Pengurus Daerah 21 buah 2. Keanggotaan. Jumlah anggota diperkirakan orang. 3. Kegiatan. Keagamaan, Sosial, Kemasyarakatan. 4. Yayasan yang dikelola. Mengelola 5 Yayasan IDENTITAS ORGANISASI 1. Nama Organisasi Wanita Shufiah 2. Alamat kantor Jl. Mesjid Istiqomah No. 18 Rt. 006 Tegal Parang, Mampang Prapata, Jakarta Selatan Telp 7993835 3. Tahun Berdiri 1976 4. Tahun Masuk Kowani 1988 Tanggal Berdiri 1945 – 11 – 25 Sejarah 57. WANITA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PGRI SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI Sejalan dengan berdirinya PGRI pada tanggal 25 November 1945, maka guru-guru wanita pada waktu itu tergabung pula dalam segala kegiatan dan program PGRI. Tahun demi tahun kemajuan para wanita diseluruh dunia dan juga di Indonesia makin meningkat, demikian juga para guru wanita turut maju dan aktif dalam segala kegiatan yang ada. Pada kongres XVI yang berlangsung di Jakarta tanggal 16 sampai dengan 21 Juli 1984 diputuskan antara lain bahwa PGRI akan berpartisipasi aktif dalam usaha nasional, yaitu “Peningkatan Peranan Wanita Indonesia dalam pembangunan di segala Bidang” yang dipedomani oleh kebijaksanaan sebagaimana tertuang dalam GBHN 1983 dan Repelita IV. Untuk mencapai efektifitas maksimal, yaitu kerjasama yang erat dan terpadu dengan lembaga-lembaga masyarakat yang relevan, khususnya dengan organisasi wanita, maka kongres XVI PGRI telah membenarkan tampilnya unsur anggota wanita dalam kancah pergerakan wanita dibawah nama “Wanita PGRI”. Ini tidak berarti guru wanita akan memisahkan diri dari PGRI, kedalam ia tetap solider dengan teman sejawatnya pria dalam wadah PGRI. Hanya untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan keluar maka guru wanita tampil dengan nama “Wanita PGRI”. Pada tanggal 20 Mei 1988 resmi Wanita PGRI diterima sebagai anggota Kowani dengan Surat Keputusan Nomor Skep 19/Kowani/V/1986 tentang penerimaan anggota baru DPP Kowani. Sejak saat itulah Wanita PGRI aktif mengikuti segala kegiatan Kowani bersama-sama dengan organisasi kewanitaan lainnya yang tergabung dalam Kowani. VISI DAN MISI ORGANISASI 1. Visi. a. Mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, dan mempertahankan mengamankan serta mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai hakikat Orde Baru. b. Berperan secara aktif mencapai tujuan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan kebijakan pemerintah. c. Mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, kemampuan profesi guru dan kesetiakawanan organisasi serta meningkatkan kesejahteraan guru/anggota PGRI. 2. Misi a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. b. Membela, mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan Pancasila. c. Mempertahankan dan melestarikan Negara Kesatuan Republik Indonesia. d. Berusaha secara terus menerus meningkatkan integritas bangsa serta menjaga tetap terjaminnya dan terpeliharanya keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa sebagai perwujudan wawasan nusantara. e. Mempersatukan semua guru dan tenaga kependidikan disemua lembaga pendidikan guna meningkatan pengabdiannya dan peserta didalam pembangunan nasional. f. Mengadakan hubungan kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan kebudayaan. g. Memelihara membina dan mengembangkan kebudayaan nasional serta memelihara kebudayaan daerah dalam rangka memperkaya kebudayaan nasional. h. Menyelenggarakan dan membina anak lembaga PGRI. Informasi Lainnya STRUKTUR ORGANISASI DAN FOKUS KEGIATAN 1. Kepengurusan. a. Pengurus Pusat Berkedudukan di Jakarta b. Pengurus Daerah 27 c. Pengurus Cabang 295 d. Pengurus Ranting 3395 2. Keanggotaan. Jumlah anggota diperkirakan Orang 3. Kegiatan. Fungsional, Profesi, Sosial, Kemasyarakatan. 4. Yayasan yang dikelola. Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan PGRI YPLP-PGRI IDENTITAS ORGANISASI 1. Nama Organisasi Wanita PGRI. 2. Alamat kantor Jl. Tanah Abang III/24, Jakarta 10160 Telp 021 – 3849858, 3841121 3. Tahun Berdiri 25 November 1945 4. Tahun Masuk Kowani 1986 Tanggal Berdiri 1978 Sejarah 56. KARTINI AMPI AMPI SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI …………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………. VISI DAN MISI ORGANISASI 1. Visi. Membentuk kader-kader bangsa pelopor pembaharuan dan pembangunan yang berorientasi karya dan kekaryaan dalam rangka mencapai tujuan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945. 2. Misi a. Ikut menciptakan, memelihara dan memantapkan stabilitas nasional yang dinamis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai salah satu syarat terlaksananya kemajuan di segala bidang menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. b. Menggerakkan, mendorong, membina dan mempersatukan potensi pemuda yang berorientasi karya dan kekaryaan dalam rangka membentuk kader bangsa yang memiliki jiwa dan semangat pembaharuan, kekaryaan dan kerakyatan yang manusiawi. c. Melaksanakan program perjuangan organisasi dan menyalurkan aspirasi sosial politik anggota sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Informasi Lainnya STRUKTUR ORGANISASI DAN FOKUS KEGIATAN 1. Kepengurusan. Pengurus Pusat berkedudukan di Jakarta 2. Keanggotaan. Jumlah anggota diperkirakan ± Orang 3. Kegiatan. Sosial, Kemasyarakatan. 4. Yayasan yang dikelola. Yayasan Pemuda Pembaharuan Indonesia. IDENTITAS ORGANISASI 1. Nama Organisasi Wanita AMPI 2. Alamat kantor Jl. Taman Anggrek Slipi, Jakarta 11480 Telp 021 – 5301876, 5484289 Fax 021 – 5301876 3. Tahun Berdiri 1978 4. Tahun Masuk Kowani 1986 55. DEPARTEMEN WANITA PEPABRI DEP WANITA PEPABRI Tahun Berdiri 12 September 1959 Tahun Masuk Kowani 1983 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI PEPABRI didirikan pada tanggal 12 September 1959, di Kaliurang Yogyakarta hasil dari keputusan kongres pertama. Kongres tersebut menghasilkan keputusan-keputusan mendasar berkaitan dengan keberadaan organisasi. Salah satu keputusan tersebut adalah, Penetapan Janda ABRI dan janda pensiunakan ABRI penerima pensiun sebagai anggota dari organisasi PEPABRI. PEPABRI adalah organisasi massa non partai yang proaktif revolusioner berasaskan sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila. Disamping itu organisasi ini ditujukan pula untuk memperkokoh tali persaudaraan dan pertalian antara para anggota beserta keluarganya serta memperjuangkan dan memajukan tingkatan penghidupan rohani dan jasmani para anggota beserta keluarga. Selanjutnya dalam perkembangannya organisasi telah memiliki tingkat-tingkat kepengurusan di seluruh Indonesia yaitu tingkat Daerah ada 31 tingkat cabang 327 dan tingkat ranting. Struktur kepengurusan PEPABRI dimana kegiatannya adalah mengutamakan kesejahteraan anggota dan keluarganya. Pada Munas ke III PEPABRI mengusulkan kepada Pemerintah nama/istilah bagi pemegang Surat Pensiun ABRI yaitu “Purnawirawan bagi pemegang Surat Pensiun ABRI yang berasal dari anggota ABRI dan “Warakawuri” bagi pemegang Surat Pensiun ABRI yang berasal dari janda anggota ABRI yang meninggal dunia. Usulan inilah yang kemudian menjadi PP 36 tahun 1968. Semula tidak ada bidang khusus yang mengurus masalah-masalah warakawuri di PEPABRI, namun didasari kenyataan bahwa jumlah warakawuri dari tahun ke tahun semakin meningkat maka pada Munas PEPABRI ke VI tahun 1974 dibentuklah Bidang Kewarakawurian sejalan dengan bunyi Anggaran Dasar Bab V Pasal 15. Masalah-masalah yang khusus mengenai Warakawuri diurus para Warakawuri sendiri pada semua tingkat kepengurusan. Pada Munas PEPABRI ke X tahun 1992 ditetapkan keberadaan unsur warakawuri di PEPABRI dimasukkan dalam organisasi PEPABRI, sehingga nama organisasi yang semula Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dengan singkatan PEPABRI menjadi Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dengan singkatan tetap PEPABRI. Kedudukan unsur Warakawuri dalam formasi Pimpinan PEPABRI disemua jenjang organisasi dipertahankan. Disamping itu unsur warakawuri disemua jenjang kepengurusan tidak hanya duduk dibidang kewanitaan saja, tetapi dibidang-bidang lain di PEPABRI sesuai potensi dan kemampuannya. VISI DAN MISI ORGANISASI 1. Visi. PEPABRI sebagai organisasi kemasyarakatan non partai yang berwatak pejuang dalam melanjutkan pengabdiannya memberikan darma baktinya yang terbaik kepada bangsa dan Negara. 2. Misi Mewujudkan persatuan dan kesatuan serta solidaritas. PEPABRI dengan terus meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan memiliki kepedulian sosial terhadap bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Informasi Lainnya STRUKTUR ORGANISASI DAN FOKUS KEGIATAN 1. Kepengurusan. a. Pengurus Pusat berkedudukan di Jakarta b. Pengurus Daerah 31 c. Pengurus Cabang 327 2. Keanggotaan. Jumlah anggota diperkirakan orang. 3. Kegiatan. a. Fungsional. b. Sosial. c. Kemasyarakatan. 4. Yayasan yang dikelola. a. Yayasan “Catur Dharma”. b. Yayasan “Dharma Wirawan” c. Yayasan Panti Asuhan “Seroja”. IDENTITAS ORGANISASI 1. Nama Organisasi Departemen Wanita PEPABRI 2. Alamat kantor Jl. Diponegoro no. 53, Jakarta Pusat – 10310 Tlp 021 – 3147990 Fax 3150482 3. Tahun Berdiri 12 September 1959 4. Tahun Masuk Kowani 1983 Tanggal Berdiri 1981 – 02 – 28 Sejarah 54. HIMPUNAN WANITA KARYA HWK SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI Himpunan Wanita Karya HWK didirikan pada tanggal 28 Februari 1981 sebagai perwujudan kebulatan tekad para kader Golkar Wanita. Tujuan utamanya sebagai tempat penggodokan untuk peningkatan kualitas kader wanita, sebagai kader pembangunan maupun kader organisasi. Sebagai wadah untuk menerpa kebersamaan arah dan langkah wanita yang berorientasi pada karya dan kekaryaan. Pada Munas HWK ke III November 1991 telah menghasilkan beberapa ketetapan antara lain mengenai anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Program Umum Himpunan Wanita Karya 1991-1996. Untuk dapat ikut serta dalam pembangunan secara lebih berarti, organisasi kewanitaan ini memfokuskan program-program kegiatan dengan tolak ukur secara sosial lebih meningkatkan pemerataan, secara ekonomi lebih meningkatkan pendapatan masyarakat. HWK juga telah mengembangkan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membangkitkan prakarsa masyarakat ditingkat pedesaan melalui rembuk keluarga, pembentukan satuan kerja, pembentukan karang lansia untuk para lanjut usia dan karang balita. VISI DAN MISI ORGANISASI 1. Visi. a. Menyatukan wawasan, sikap, gerak langkah an peran serta wanita dalam pembangunan nasional. b. Mengembangkan pemikiran dan konsep nasional dalam rangka peningkatan kualitas dan peran wanita sesuai dengan perkembangan zaman. c. Menampung, memadukan, menyalurkan serta memperjuangkan aspirasi wanita dan masyarakat. 2. Misi a. Meningkatkan kualitas wanita Indonesia dalam perannya sebagai pelaku pembangunan serta pengabdiannya terhadap organisasi, bangsa dan negara, melalui upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan, serta usaha pembinaan dan pengembangan anggota. b. Menanamkan pengertian dan kesadaran kepada masyarakat tentang hak, kewajiban, kesempatan dan kedudukan yang sama antara pria dan wanita sebagai mitra sejajar yang harmonis didalam negara hukum yang sedang membangun. c. Meningkatkan kualitas wanita Indonesia dan pendayagunaan peran sertanya dalam pembangunan nasional melalui fungsi dan profesi masing-masing. d. Melaksanakan kaderisasi secara terus menerus untuk kepentingan organisasi, pembangunan nasional dan bangsa. Informasi Lainnya STRUKTUR ORGANISASI DAN FOKUS KEGIATAN 1. Kepengurusan. a. Pengurus Pusat Berkedudukan di Jakarta b. Pengurus Daerah 27 di tk. I, 297 di tk. II c. Pengurus Cabang 3020 /Kec. 2. Keanggotaan. Jumlah anggota diperkirakan anggota biasa, 10 anggota kehormatan. 3. Kegiatan. a. Fungsional. b. Profesi. c. Sosial Kemasyarakatan. IDENTITAS ORGANISASI 1. Nama Organisasi Himpunan Wanita Karya. 2. Alamat kantor Jl. Duren Tiga No. 38, Jakarta Selatan 12760 Telp 021 – 7992485 Fax 021 – 7992238 3. Tahun Berdiri 1981 4. Tahun Masuk Kowani 1983 Tanggal Berdiri 1980 Sejarah 53. DEPARTEMEN WANITA VETERAN LVRI SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI Gagasan pendirian organisasi Kowaveri berawal ketika berlangsungnya peringatan Hari Proklamasi pada tahun 1974. Para veteran wanita dan pejuang lainnya diundang oleh Ibu Tien Soeharto alm selaku aktivis perjuangan dalam laskar putri Indonesia Solo yang ingin menyelenggarakan reuni antar mantan anggota kelaskaran wanita dari sejumlah tanah air. Akhirnya pada tanggal 4 Maret 1976 diadakan reuni akbar kelaskaran wanita Indonesia di Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah TMII dan dihadiri oleh kira-kira orang. Tiga bulan kemudian, pada tanggal 18 Juli 1976 diadakan sarasehan di Gedung Joang 45 Jakarta Pusat dengan undangan yang terbatas. Masalah yang dibicarakan para wanita pejuang bersenjata itu adalah “wadah apa yang dapat dibentuk untuk mempersatukan mereka dalam gerak langkah selanjutnya”. Dalam sarasehan tersebut disepakati pembentukan Yayasan Wirawati catur panca yang dapat mewadahi/menampung aspirasi seluruh wanita pejuang. Proses terbentuknya KOWAVERI saat dilangsungkannya Munas IV LVRI tahun 1978 di Medan. Dalam munas LVRI tersebut diputuskan dan ditetapkan dibentuknya anak organisasi wanita veteran disamping Korps Cacat Veteran, Korps Sarjana Veteran dan Korps Karyawan Veteran. Bapak Letjen Purn Achmad Tahir yang terpilih sebagai Ketua Umum LVRI pada Munas IV LVRI tahun 1978 mengemban misi konsolidasi organisasi termasuk pembentukan anak organisasi wanita veteran, menugaskan kepada Pembantu Umum Urusan Peranan Wanita LVRI Ibu Herlina Kassim untuk mempersiapkan pembentukan anak organisasi wanita veteran. Selanjutnya dibentuklah suatu organisasi untuk mewadahi para wanita pejuang itu dengan nama Korp Wanita Veteran republik Indonesia atau disingkat “Kowaveri”. VISI DAN MISI ORGANISASI 1. Visi. Kowaveri memiliki visi membina potensi nasional pada umumnya dan memajukan wanita veteran khususnya . 2. Misi. Kowaveri memiliki misi memajukan kesejahteraan veteran umumnya dan kesejahteraan wanita veteran khususnya beserta keluarganya. Informasi Lainnya STRUKTUR ORGANISASI DAN FOKUS KEGIATAN 1. Kepengurusan. a. Pengurus Pusat berkedudukan di Jakarta b. Pengurus Daerah 20 c. Pengurus Cabang 144 2. Keanggotaan. Jumlah anggota diperkirakan orang. 3. Kegiatan. a. Sosial. b. Kemasyarakatan. IDENTITAS ORGANISASI 1. Nama Organisasi Dep. Wanita veteran LVRI 2. Alamat kantor Markas Besar Legiun Veteran RI Gedung Graha Purna Yudha Jl. Jend. Sudirman Jakarta Selatan Telp 021 – 5203313 3. Tahun Berdiri 1979, diresmikan 1980 4. Tahun Masuk Kowani 1981 Tanggal Berdiri 1963 Sejarah 52. KRIDA WANITA SWADIRI INDONESIA WANITA SWADIRI SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI Krida Wanita Swadiri Indonesia Wanita Swadiri lahir tanggal 2 April 1963 dengan nama GERWASI Gerakan Wanita Sosialis Indonesia. Gerwasi bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, ekonomi dan kesejahteraan rakyat, membantu dan mendampingi perjuangan para karyawan sosialis Indonesia yang tergabung dalam sentral sentral organisasi karyawan sosialis Indonesia SOKSI. Sesuai dengan kelahiran Orde Baru, maka GERWASI berganti nama menjadi Krida Wanita Swadiri Indonesia yang disingkat Wanita Swadiri yang berafiliasi dengan Golongan Karya. Krida Wanita Swadiri Indonesia senantiasa terus berkiprah dan berperan didalam masyarakat yang saat ini penuh tantangan dan sangat kompleks. Kepedulian Krida Wanita Swadiri Indonesia ini mencakup disemua aspek kehidupan Nasional yang dapat membawa masyarakat Indonesia ketingkat kesejahteraan lahir batin yang lebih tinggi dan siap menyongsong masa depan yang lebih cerah. Krida Wanita Swadiri Indonesia adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang merupakan kelanjutan dari Gerakan Wanita Swadiri Indonesia Gerwasi yang bernaung dibawah panji-panji Soksi, didirikan pada tanggal 1 April 1963 untuk mengcounter kegiatan Gerwani/PKI yang sangat dominan saat itu. Dengan seragam merah, ibu-ibu Gerwasi turun ke masyarakat melaksanakan dharma bhaktinya, supaya dominan Gerwani/PKI dapat dinetralisir. VISI DAN MISI ORGANISASI 1. Visi. a. Mempertahankan, mengamankan, mengamalkan Pancasila dan UUD 1945. b. Mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. c. Ikut serta menciptakan masyarakat adil dan makmur merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. d. Mengembangkan kehidupan Demokrasi Pancasila. e. Meningkatkan kesejahteraan hidup anggota, keluarga dan masyarakat pada umumnya demi suksesnya pembangunan manusia seutuhnya. f. Wanita yang berorientasi pada karya dan kekaryaan, mandiri dan sejahtera. 2. Misi. a. Mensukseskan program pemerintah yang meliputi pemerataan pembangunan, perluasan dan pemerataan lapangan kerja, peningkatan mutu dan disiplin kerja, peningkatan dan pemerataan kesejahteraan sosial, peningkatan disiplin nasional, pendidikan kader organisasi dan kader profesi dan pembentukan lembaga-lembaga swadaya serta mengaktifkan peranan koperasi. b. Melaksanakan kegiatan pelatihan dan pendidikan dalam upaya pemberdayaan dan peningkatan kualitas wanita dalam mewujudkan kesejahteraan. Informasi Lainnya STRUKTUR ORGANISASI DAN FOKUS KEGIATAN 1. Kepengurusan. a. Pengurus Pusat Berkedudukan di Jakarta b. Pengurus Daerah 26 c. Pengurus Cabang 320 2. Keanggotaan. Jumlah anggota diperkirakan + 400 orang. 3. Kegiatan. Sosial, Kemasyarakatan. IDENTITAS ORGANISASI 1. Nama Organisasi Krida Wanita Swadiri Indonesia Wanita Swadiri. 2. Alamat kantor Jl. Tebet barat 2 E/1 Jakarta Selatan Tlp 021 8295891 Fax 021 8311885 3. Tahun Berdiri 1963 4. Tahun Masuk Kowani 1981 Tanggal Berdiri 1951 Sejarah 51. KELUARGA WIDURI PENGURUS PUSAT WIDURI SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI Widuri adalah nama organisasi Ikatan Alumni Sekolah Van Devunter Semarang, Solo dan Malang yang didirikan pada tanggal 13 Februari 1951 di Semarang. Widuri adalah singkatan dari Widodo Dening Ungguling Roso Indiyo yang dalam bahasa Indonesia berarti Lestari karena dapat menguasai luhunya Panca Indra. Pada tahun 1954 diadakan konferensi di Semarang yang mengundang Ikatan-ikatan Alumni dari luar Semarang termasuk Jakarta, kemudian terbentuklah cabang-cabang di daerah. Pada Musyawarah Kerja Nasional Mukernas I pada tanggal 8 Oktober 1980 bertempat di Cibubur Jakarta menghasilkan beberapa keputusan. Pusat Keluarga Widuri berkedudukan di Jakarta. Ditetapkan Ketua Umum adalah Ibu Lasmindar. Pengesahan AD/ART. Program kerja jangka panjang dan pendek, atribut organisasi, mars widuri, vaandel organisasi. Organisasi Keluarga Widuri diterima menjadi anggota ke 53 Kowani pada tanggal 21 Desember 1981. Pada tanggal 20-22 Desember 1995 mengadakan Musyawarah Pusat ke I bertempat di Panti Trisula Jl. Menteng Raya No. 33 Jakarta Pusat, memutuskan Ibu Lasmindar sebagai Ketua. Tanggal 13-15 Februari 1989 mengadakan Musyawarah Pusat ke II di Wisma Pendawa I Bandung memutuskan Ketua Pengurus Pusat Ibu Poerbowasi. Bersama-sama dengan Mupus ke II ini diadakan reuni yang ke III, reuni IV diadakan di Surabaya pada tahun 1991. Pada tanggal 27-29 April 1994 diadakan Mupus ke III di Jogyakarta dan terpilih sebagai Ketua Umum Keluarga Widuri Pengurus Pusat untuk masa bakti 1995/2000 Ibu Poerbowasi. Bersamaan dengan Mupus ke III di Jogyakarta, diselenggarakan juga reuni ke V Keluarga Widuri. VISI DAN MISI ORGANISASI 1. Visi. Ikut serta mencerdaskan bangsa Indonesia dengan cara mendirikan sekolah-sekolah perempuan. 2. Misi. Memberdayakan potensi baik kepada anggota maupun wanita pada umumnya sesuai kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Informasi Lainnya STRUKTUR ORGANISASI DAN FOKUS KEGIATAN 1. Kepengurusan. a. Pengurus Pusat berkedudukan di Jakarta b. Pengurus Daerah 4 c. Pengurus Cabang 10 2. Keanggotaan. Jumlah anggota diperkirakan anggota biasa, 10 anggota luar biasa 15 anggota kehormatan. 3. Kegiatan. a. Sosial. b. Kemasyarakatan. 4. Yayasan yang dikelola. IDENTITAS ORGANISASI 1. Nama Organisasi Keluarga Widuri Pengurus Pusat. 2. Alamat kantor Jl. Gunung Balong I/2 Lebak Bulus III Cilandak, Jakarta Selatan Telp 021 – 7503647 3. Tahun Berdiri 1951 4. Tahun Masuk Kowani 1966 Kongres Wanita Indonesia

Untuksyarat mutlak keanggotaan di ormas Pemuda Panca Marga, Saharuddin mengatakan, adalah harus sebagai anak-anak veteran. Sementara itu, FKPPI notabene sebagai anak-anak tentara, dan KBPPP anak-anak purnawirawan Polri. Menurut dia, syarat bahwa yang bersangkutan adalah anak dari TNI-Polri atau veteran mutlak dimiliki oleh anggota atau pengurus.
Jakarta, - Dewan Pimpinan Pusat Legiun Veteran Republik Indonesia DPP LVRI menyambut baik kembalinya organisasi massa Pemuda Panca Marga PPM kepada khitahnya yang benar. Yaitu bebas dari politik praktis dan tetap mengakui LVRI sebagai organisasi induk yang melahirkannya. Ketua Umum DPP LVRI, Letjen TNI Purn Rais Abin, mengatakan, selama ini PPM sudah lepas dan berjalan sendiri. Tak mau mengakui LVRI sebagai organisasi induk yang melahirkannya. "PPM sempat tidak menjalankan AD/ART dengan benar. Bahkan mengubahnya, dengan mengizinkan ada anggota partisipasi, yang tak terkait dengan veteran," katanya, di sela Munaslub PPM, di Jakarta, Sabtu 7/9/2019. Rais Abin menilai PPM dijadikan kendaraan oleh sebagian pengurusnya untuk tujuan politik praktis. Padahal sama seperti LVRI, anggota PPM dilarang melakukan politik praktis. Sikap politik LVRI dan PPM sama. Yakni pro politik kenegaraan. Karena dianggap lepas kendali maka LVRI melaporkannya kepada Menhan RI dan Kepala Staf Angkatan Darat. "Agar tak dilibatkan dalam kegiatan teritorial sebelum dilakukan pembenahan oleh LVRI," tegas mantan Panglima Perdamaian PBB ini. Sebelumnya DPP LVRI tidak mengakui apapun hasil Musyawarah Nasional Munas X PP-PPM, yang digelar Jumat 5/09, di Umum Pengurus Pusat PPM Abraham Lunggana dalam Munas meresponnya dengan mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PP - PPM. Lulung sebelumnya terpilih melalui Munas VIII Untuk masa bakti 2011 - 2015. Kemudian terpilih lagi untuk masa jabatan 2015 - 2020. Lulung memilih mundur dengan alasan untuk meminimalisir terjadinya friksi-friksi antara PPM dan LVRI. Ia menduga sebagian pengurua DPP LVRI tak menghendaki dirinya tampil lagi. Wakil Ketua Umum DPP LVRI, Mayjen TNI Purn Saiful Sulun, menilai Pengurus Pusat Pemuda Panca Marga PP-PPM di bawah kepemimpinan Haji Abraham Lunggana Haji Lulung, gagal melaksanakan tugasnya. Lulung tidak bisa menerjemahkan kebijakan DPP LVRI selaku induk organisasi. Lebih lanjut dijelaskannya, ada beberapa instruksi yang dinilainya tak mampu dijalankan Lulung. Di antaranya adalah tidak mampu mengembalikan PPM kepada naungan ayahandanya, dalam hal ini LVRI sebagai pembina utamanya. "Yang kedua memvalidasi anggota PPM yang disinyalir sekarang itu banyak sekali bukan anak-anak biologis veteran menjadi anggota PPM," ujarnya. Dan yang ketiga, lanjut Saiful, membawa PPM ke dalam politik praktis, tidak sesuai dengan marwah LVRI yang mengutamakan politik kebangsaan bukan politik praktis. Wakil Tim Ahli DPP LVRI, Mayjen TNI Purn Ghani, mengakui saat ini terjadi dua organisasi PPM. "Anggota yang ingin kembali ke PPM harus melakukan validasi lagi," katanya. Akibat dibukanya "kran" anggota partisipasi, bukan lagi harus anak kandung veteran, ia tak tahu pasti jumlah anggota PPM saat ini. "Ini tugas Ketua PPM, setelah Munaslub mengembalikan AD/ART, lalu melakukan validasi keanggotaan," kata Ghani. Sumber Saksikan live streaming program-program BTV di sini
  1. Икладрехаβ а
  2. Եχևктоብи юсв ոχωп
    1. Офетасኒξብኜ ቹицуሿ
    2. ዢвеቡի ըпрунሯհ
    3. Изէ стир
  3. Оψ թеψихը ሜዌφэхዱበո
    1. Усришօπ окሠ псюթιсክб
    2. ሃуሄխձωсни есля πሸщ
    3. Чοщу тв уշιπе же
WaliKota Pangkalpinang, Maulan Aklil mendapatkan piagam penghargaan menjadi anggota kehormatan Pengurus Daerah Pemuda Panca Marga (DP PMM) Babel - Halaman all Minggu, 5 Juni 2022 Cari
CUKUP lama vakum, akhirnya organisasi kepemudaan yang lahir di bawah keluarga besar Legiun Veteran Republik Indonesia LVRI, mulai berdetak di Kalimantan Selatan. Ini ditandainya dengan pelantikan pengurus Pimpinan Daerah PD Pemuda Panca Marga Provinsi Kalsel masa bakti 2020-2025. PROSESI pelantikan pun berlangsung cukup sederhana di Gedung Juang LVRI Kalsel, Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi, Banjarmasin, Rabu 11/3/2020. Dihadiri sejumlah tokoh LVRI Kalsel dan Kota Banjarmasin, pelantikan pengurus Pemuda Panca Marga Kalsel yang diketuai Arianto, seorang wartawan senior ini dipimpin Ketua Umum Pemuda Panca Marga, Berto Izaak Doko. BACA Sempat Vakum, Pemuda Panca Marga Ingin Hidupkan Lagi LKBH Ia mengingatkan agar pimpinan organisasi yang baru bisa berperan aktif dalam pembangunan daerah, khususnya di Kalimantan Selatan dengan memberikan sumbangsih pemikiran dan tenaga yang dibutuhkan daerah. “Begitupula, kepengurusan yang ada di kabupaten dan kota di Kalsel bisa bersinergi dengan pemerintah daerah. Organisasi ini harus menjadi perekat kemajemukan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI,” ucap Berto Izaak Doto. Menurut dia, kepada kepemimpinan yang baru juga harus mengutamakan proses kaderisasi dan regenerasi dari keluarga besar putra-putri Legiun Veteran. “Bagaimana pun, organiasi ini mengambil nama Panca Marga sebagai kode kehormatan kepada para orangtua, khususnya para veteran,” ucap Berto. Senada itu, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Panca Marga Kalsel Arianto memastikan akan segera melakukan konsolidasi organisasi, usai cukup lama vakum sejak 2016. Menurut dia, peran Pemuda Panca Marga serupa dengan organisasi kepemudaan lainnya, termasuk gerakan Pramuka yang membawa nilai-nilai positif dalam keberadaannya di tengah masyarakat. BACA JUGA PPM Kalsel akan Lakukan Konsolidasi Dalam prosesi pelantikan Pemuda Panca Marga Provinsi Kalsel juga dibarengkan dengan jaringan organisasinya di Tanah Bumbu, Kotabaru dan Banjarmasin. Senada itu, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Panca Marga Kalsel Syahmardian mengungkapkan sedikitnya ada 40 pengurus yang dilantik secara massal pada hari ini. “Semangat organisasi ini tentu membawa misi yang sama dengan LVRI. Kami mengingatkan pentingnya untuk menjaga nilai-nilai perjuangan dan kebangsaan yang mulai luntur di generasi sekarang. Ini yang perlu ditekankan ke depan,” imbuhnya.jejakrekam
SEJARAHPEMUDA PANCA MARGA Berawal dari keinginan putra-putri Veteran RI untuk menghimpun diri dalam satu wadah organisasi yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah / propinsi, antara lain di Sumatera Utara tahun 1966 dengan mendirikan Kesatuan Anak-Anak Veteran RI (KAVRI), di Bali tahun 1971 mendirikan persatuan Persatuan Pemuda Panca Marga (P3M), dan di Jakarta tahun 1978 mendirikan
Kota Depok – Pemuda Panca Marga PPM sebagai satu-satunya wadah berhimpun anak cucu Veteran Republik Indonesia termasuk Organisasi besar berfaham kebangsaan dan punya nama besar sebagai keluarga besar Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia berbeda dengan Organisasi Kepemudaan lain yang ada di Indonesia. Organisasi Pemuda Panca Marga adalah Organisasi yang paling fundamental, karena para Pejuang Kemerdekaan adalah terdiri dari tokoh dan Pejuang Adat pribumi asli Indonesia dan didukung Etnis luar pribumi dan Tokoh Agama, sehingga melebur menjadi Legiun Veteran Republik Indonesia yang anak-cucunya mengambil Kode Ethik Veteran Republik Indonesia yaitu Panca Marga dan menjadi wadah yang dinamakan Pemuda Panca Marga sampai dengan hasil Musyawarah Nasional MUNAS ke X sepuluh tanggal 5 – 7 September 2019 yang lalu dengan rumusan Konstitusi berupa Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART, yang ditindaklanjuti dengan Petunjuk Operasional PO dan diperkuat dengan Organisasi Sayap ORSAP Yudha Putra kebanggaan Organisasi Pemuda Panca Marga. Dalam perkembangan terakhir sempat menjadi bermasalah dengan Legiun Veteran Republik Indonesia dalam tanda petik oknum yang mengatas namakan jabatan dan lembaga, walaupun kami anak cucu tahu bahwa tidak semua Anggota dan Pengurus LVRI yang sepaham dengan oknum Pejabat LVRI yang menurunkan kebijakan, diantaranya mendukung pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa MUNASLUB di Jakarta tanggal 7 – 9 September 2019 atau 1 hari setelah MUNAS X Kemayoran berakhir dan kemudian bermasalah hukum yang digugat secara perdata dengan Nomor Gugatan 583/Pdt di PN Jakarta Timur tahun 2020 yang akhirnya diputuskan dan dibacakan secara terbuka untuk umum tanggal 19 Januari 2021 yang MENOLAK seluruh isi gugatan Penggugat yaitu Sdr. Bertho Izaak Doko cs serta diperintahkan membayar denda selaku pihak yang kalah namun kemudian naik Banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang juga menguatkan putusan PN Jakarta Timur dengan Putusan Nomor 488/Pdt yang dibacakan pada tanggal 28 September 2021 yang sampai saat ini tidak ada lagi Kasasi karena tidak ada Legal Standing. Kalau secara Perdata sudah diputuskan dan final, lalu ada tindakan hukum berupa aksi-aksi organisasi atas nama Pemuda Panca Marga maka, itu bisa jadi Delik Aduan secara Pidana karena 1. Kop Surat2. AD, ART yang dipalsukan3. Atribut dan Jabatan yang sama dengan yang menang perkara4. Surat Menyurat atas nama Organisasi yang sama. Sementara untuk Hasil MUNAS X Kemayoran Jakarta tanggal 5 – 7 September 2019 yang terproses sampai SKKEMENKUM HAM RI Nomor SK-AHU Tanggal 09-09-2019 yang ditetapkan atas nama 1. DEPARNAS Pimpinan Bung H. Lulung AL, SH dkk2. PP PPM Pimpinan Bung Samsudin Siregar, SH Ketua Umum dan Bung Abdillah Karyadi, S. Pd SEKJEN. Ternyata didalam perjalanan terhambat dengan 1. Tidak pernah ada Pelantikan Pengurus2. COVID-193. Aksi Pemberhentian SEKJEN PP PPM4. Dan tindakan ikutan lainnya. Yang dari kacamata hukum Organisasi PPM disertai bukti-bukti dan saksi sebagai 2 Alat Hukum yang sah, akhirnya Pengurus Pimpinan Pusat secara Kolektif Kolegial sesuai Mekanisme Pengambilan Keputusan Organisasi PPM yang diatur didalam Konstitusi AD, ART “MENONAKTIFKAN” Bung Samsudin Siregar, SH melalui Rapat Pleno tanggal 16 November 2021 dan berlanjut kepada RAPIM Tanggal 17 Desember 2021 yang mana dihadiri 28 PD PPM yang seluruhnya sepakat “MENCABUT MANDAT” dan “MEMBERHENTIKKAN” Bung Samsudin Siregar, SH secara SAH. Kemudian agar tidak terjadi kekosongan Pimpinan PP PPM dilanjutkan dengan MUNASLUB besoknya tanggal 18 Desember 2021 secara demokratis yaitu dari 5 lima orang bakal calon Ketua Umum PP PPM yang maju mengambil 2 dua formulir di meja Pimpinan Sidang MUNASLUB 9 sembilan orang, yaitu 1. Formulir Bio Data Diri termasuk melampirkan SKEP LVRI Orang Tua, dan2. Formulir Pakta Integritas atau Komitmen menjalankan Organisasi termasuk jika tidak sanggup siap diberhentikkan. Maka dari 5 orang bakal calon Ketua Umum PP PPM yang mengambil 2 formulir tersebut 2 orang tidak mengembalikan dan 3 orang yang mengembalikan, sehingga hasil verifikasi Pimpinan Sidang MUNASLUB bahwa hanya 1 satu orang yang memenuhi syarat yaitu Sdr. H. Andi Surya Wijaya Ghalib, SH, MH Putra LETJEN TNI Purn H. Andi Ghalib, SH sehingga secara aklamasi dan suara bulat seluruh Peserta Hak Suara “MENETAPKAN” menjadi Ketua Umum PP PPM Periode Tahun 2021 – 2024 yang akan datang. Inilah seni berorganisasi yang benar berdasarkan kaidah-kaidah hukum Organisasi yang taat azas Hukum dan Demokratis tanpa memaksakan kehendak yang patut ditiru dan dihormati oleh siapapun Anggota Pemuda Panca Marga diseluruh Indonesia. Penulis Edy Surandi/Yanhui Wakil Bendahara Pimpinan Daerah Pemuda Panca Marga Provinsi Riau. Editor Team Redaksi/AB PPM.
Hohoho.selamat datang di sejarah singkat beberapa organisasi kepemudaan di bangsa ini,pertama saya coba menyampaikan sejarah singkat dr GP Ansor, Pemuda Pancasila & Pemuda Panca Marga untuk organisasi kepemudaan ternama lainnya di thread berikutnya ya..:iloveindonesias 1. GP Ansor. Sejarah lahirnya GP Ansor tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang kelahiran dan gerakan NU itu sendiri.
Hak dan kewajiban apa saja yang dimiliki pemuda atas sumpah pemuda Hak Mendapatkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmurKewajiban Menjadikan indonesia negara yg majuMenjunjung persatuan dan kesatuan Mencintai tanah air dan bangsa dengan segenap hatiBangga menggunakan bahasa IndonesiaMewujudkan keberagaman yang ada di IndonesiaMenanamkan prinsip sumpah pemuda dalam hati sebagai pedomanMengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari Pembahasan Kongres Pemuda I dilakukan pada 30 April sampai 2 Mei 1926. Ceramah-ceramah yang diberikan dalam kongres itu belum bisa menyatukan persatuan Indonesia. Masih adanya ego kedaerahan yang kuat dari tiap kelompok. Kemudian, mereka sadar bahwa ego kedaerahan itu akan mempersulit Indonesia untuk bersatu dan berjuang melawan penjajahan. Pada Kongres Pemuda II tercetuslah Sumpah Sumpah Pemuda, Pemuda bangsa menjadi lebih berkomitmen dan menjunjung tinggi persatuan Indonesia diatas segala perbedaan yang ada. Selain itu para pemuda mulai menggunakan cara-cara yang lebih diplomatis dalam melakukan pemuda diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia Jakarta. Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda. Penulisan menggunakan ejaan van isi dari sumpah pemuda adalah Pertama Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah bait pertama , Para pemuda Indonesia telah berkomitmen bahwa bertumpah darah satu, tanah Indonesia. Maksudnya, dimanapun para masyarakat Indonesia berada baik yang sedang merantau karena pendidikan, pekerjaan dan sebagainya berjuang secara bersama-sama mempertahankan persatuan dan kesatuan dengan tetap berpegang teguh terhadap tanah air tercinta yakni Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa bait ke dua, Bersatunya putra dan putri Indonesia karena didasari oleh hasrat yang kuat untuk bersatu membela dan memperjuangkan bangsa Indonesia. Meskipun mereka mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, akan tetapi mereka yakin dengan bersatunya putra putri bangsa Indonesia akan memerdekakan bangsa hasrat dan keyakinan tersebutlah mereka akhirnya bersatu dan membuat komitmen berbangsa satu, bangsa Indonesia yang akhirnya dideklarasikan pada saat kongres pemuda tanggal 28 Oktober Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa bait ke tiga, Kesepakatan menggunakan bahasa Indonesia adalah bahasa universal antar bangsa. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang efektif digunakan sebagai alat komunikasi antar suku, daerah ataupun pemuda pun menegaskan bahwa bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia yang memiliki peran yang sangat menentukan dalam perkembangan kehidupan bangsa nilai-nilai perjuangan yang bisa kita petik dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari 1. Menjunjung tinggi persatuan & kesatuan2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar 3. Setia dan taat pada aturan sekolah, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 19454. Mengikuti upacara bendera dengan khidmat 5. Tidak membeda-bedakan teman dengan suku bangsa yang berbedaPelajari lebih lanjut 1. Semangat & Komitmen Pemuda dalam ikrar sumpah jawaban Kelas 12Mapel SejarahBab Bab 3 - Perjuangan Nasional di IndonesiaKode Kunci Sumpah Pemuda KetuaUmum BeUJEK Eka Maulana melanjutkan penyampaianya, dikatakannya, untuk menjadi anggota koperasi BeUJEK, syaratnya cukup mudah, dengan simpanan pokok Rp 250 ribu dan untuk, iuran perbulannya hanya Rp 30.000 saja. "Syarat untuk bergabung menjadi anggota koperasi. Simpanan pokoknya Rp 250 ribu, dan iuran wajibnya Rp 30 ribu sebulan.
Home » Sejarah Singkat Pemuda Panca Marga Berawal dari keinginan putra-putri Veteran RI untuk menghimpun diri dalam satu wadah organisasi yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah / propinsi, antara lain di Sumatera Utara tahun 1966 dengan mendirikan Kesatuan Anak-Anak Veteran RI KAVRI, di Bali tahun 1971 mendirikan persatuan Persatuan Pemuda Panca Marga P3M, dan di Jakarta tahun 1978 mendirikan Ikatan Putra - Putri Veteran RI IPVRI. Walaupun satu sama lain tidak mengadakan komunikasi timbal balik, namun putra - putri Vetaran tersebut sama-sama mempunyai tekad untuk meneruskan cita-cita perjuangan veteran RI mengisi kemerdekaan dengan berkiprah dalam Pembangunan Nasional sebagai wujud pengamalan Pancasila. Dalam Kongres III Legiun Veteran RI Tahun 1973 di agendakan pembahasan tentang pembinaan dan pemdayagunaan potensi putra - putri Veteran RI dalam satu wadah. Pentingnya menjajaki kemungkinan meningkatnya secara nasional adalah ditinjau dari sudut kepentingan Pembangunan Bangsa, agar putra - putri Veteran RI lebih terarah untuk berperan serta dalam Pembangunan Nasional dan sebagai jembatan langsung dalam usaha mewarisi dan melestarikan jiwa Semangat dan Nilai-nilai'45. Kemudian gagasan untuk menjajagi kemungkinan tersebut diputuskan pada Kongres IV LVRI tahun 1978 dengan mencantumkan beberapa PEMUDA PANCA MARGA sebagai salah satu anak organisasi Legiun Veteran RI dalam Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga LVRI,dengan Keputusan Presiden RI Nomor 25 Tahun 1980 dan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga LVRI tahun 1983 dengan KEPRES No 61 Tahun 1984. Sebagai lanjutan Pimpinan Pusat Legiun Veteran memprakasai penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional Paripurna di Jakarta tanggal 20 - 22 Januari 1981 yang dihadiri oleh para eksponen putra - putri Veteran RI di daerah propinsi masing-masing. Rapat Kerja para eksponen putra - putri Veteran RI itu bersepakat mendirikan organisasi PEMUDA PANCA MARGA yang berlingkup nasional dicetuskan pada tanggal 22 Januari 1981 dan membentuk Pimpinan Pusat Sementara PEMUDA PANCA MARGA di daerah / propinsi yang belum mendirikan organisasi PEMUDA PANCA MARGA serta bertugas menyelenggarakan Musyawarah Kerja Nasional MUKERNAS PEMUDA PANCA MARGA tanggal 7 10 Nopember 1983 di Pandaan, Surabaya, Jawa Timur. Untuk lebih mempertegas keberadaan PEMUDA PANCA MARGA, dengan persetujuan Legiun Veteran RI maka pada tanggal 22 Januari 1987 PEMUDA PANCA MARGA meresmikan kemandiriannya dengan menempatkan penyesuaian kedudukan Pemuda Panca marga menjadi Organisasi Kemasyarakatan yang mandiri untuk berperan serta dalam - Mewarisi dan melestarikan Jiwa Semangat dan Nilai-Nilai '45 ; - Pembangunan Nasional ; - Mengembangkan dan melaksanakan SISHANKARATA Tanpa mengurangi kemandirian sebagai organisasi Kemasyarakatan, PEMUDA PANCA MARGA yang berada dalam lingkungan Keluarga Besar ABRI menjalin hubungan kesejahteraan aspirasi dan koordinasi dengan Legiun Veteran RI serta berusaha untuk berhimpun dalam wadah pembinaan dan pengembangan sejenis Kepemudaan. Sumber Buku Saku PEMUDA PANCA MARGA 1989

Batam(gokepri.com) - Pimpinan Daerah Pemuda Panca Marga (PD-PPM) Provinsi Kepri menggelar buka puasa bersama puluhan anak-anak yatim. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Al Munawwaroh, Perumahan Anggrek Sari Kota Batam, Jumat 15 April 2022 sore. Tema dalam kegiatan kali ini ialah, dengan merendahkan hati di bulan suci untuk meningkatkan sinergi dan berbagi kebahagian bersama anak yatim.

Oleh Joesoef Faisal – Pendiri dan Ketua Umum PP PPM Ke 1 Hasil Munas Tahun 1983 A. Titik awal lahirnya PPM melalui Kongres IV LVRI Pemuda Panca Marga PPM lahir berdasarkan hasil keputusan Kongres IV 1978 Legiun Veteran Republik Indonesia LVRI yang menyetujui pendirian sebuah wadah berhimpun para putra- putri Veteran Indonesia beserta keturunannya. Wadah ini kemudian diberi nama PEMUDA PANCA MARGA sesuai dengan Sumpah atau Kode Etik LVRI yang bernama PANCA MARGA. Dengan memberikan izin penggunaan nama sesuai dengan sumpah para Veteran Indonesia, jelas bahwa LVRI memberikan amanat kepada Pemuda Pancamarga sebagai bagian dari LVRI. Dalam hal ini PPM didirikan sebagai anak organisasi LVRI. Keputusan ini kemudian dituangkan dalam Keputusan Presiden tahun 1980 tentang Penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Legiun Veteran Republik Indonesia Keppres 25/1980. B. Rakernas LVRI Bidang Generasi Muda Dalam rangka merealisasikan Keppres 25/1980 tersebut maka Ketua Umum LVRI pada saat itu, yaitu Bapak Letjen TNI Purn Achmad Tahir memerintahkan untuk dilaksanakan Rakernas LVRI Bidang Generasi Muda untuk membentuk organisasi putra putri Veteran Indonesia tersebut. Rakernas ini dilakukan dengan mengundang Cikal bakal eksponen-eksponen Putera – Puteri Veteran RI,Para Putera – Puteri Veteran RI yang sudah adaMarkas Daerah LVRI Diantara para peserta Rakernas ini adalah Eksponen KAVRI, P3M, IPVRI, danMarkas Daerah LVRI yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Rakernas LVRI tersebut dibuka oleh Ketua Umum LVRI dan dipimpin oleh TUA Bidang Generasi Muda Letkol Dr. Soedarso. Rakernas yang dimulai pada 19 Januari 1981 tersebut berakhir dengan dilantiknya Pimpinan Pusat PPM Sementara pada tanggal 22 Januari 1981. Tugas Pimpinan Pusat PPM Sementara ini adalah 1 mendirikan markas daerah PPM di seluruh Indonesia serta 2 melaksanakan Musyawarah Nasional I PPM. C. Musyawarah Nasional I PPM Munas I PPM Pimpinan Pusat PPM Sementara melaksanakan Munas I pada tahun 1983 di Pandaan, Jawa Timur. Melalui Munas I PPM maka terbentuklah Pimpinan Pusat PPM dengan status anak organisasi LVRI. Status sebagai anak organisasi ini melekat erat dengan identitas LVRI. Hal ini dibuktikan terutama dari nama Pancamarga itu sendiri yang merupakan sumpah atau kode etik Veteran RI. Dari penamaan ini sendiri saja, cukup menggunakan logika bahwa organisasi ini adalah organisasi para pemuda/i dari LVRI Pancamarga atau pemuda/i anak keturunan Pancamarga atau LVRI. Selain itu, dalam kop surat PPM-pun tercantum nama LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA pada baris pertama, yang baru kemudian diikuti dengan nama PEMUDA PANCA MARGA di bawahnya. Menjelang akhir 1984, bentuk kop surat serupa sempat kami rundingkan dengan Bapak Brigjen TNI Purn Imam Soedarwo Wakil Ketua Bidang Idpolkam LVRI. Pada pokoknya Kami mengangkat penggantian bentuk kop surat, agar hanya tercantum nama PPM di dalamnya. Hal ini dikarenakan seringnya terdapat salah paham tentang organisasi PPM yang disangka juga sebagai veteran RI dan bukan anak organisasi LVRI. Terhadap usulan kami tersebut, jawaban yang kami dapat adalah kami diminta untuk sabar menunggu momen yang tepat yaitu ketika UU Nomor 8 tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan disahkan. D. Kekhususan PPM dan keterikatannya dengan LVRI Konsisten dengan saran tersebut, maka terbitnya UU 8/1985 kami gunakan sebagai momentum pemisahan tersebut. Akan tetapi, hal ini pada hakekatnya tidak merubah identitas PPM yang melekat dengan LVRI. Perubahan tersebut dilakukan semata-mata hanya untuk memberikan ruang pada PPM untuk dapat berinteraksi dan berkembang sebagai organisasi, khususnya dengan generasi muda lainnya. PPM tidak pernah berpisah dengan LVRI sebagaimana dibuktikan dengan keberadaan LVRI sebagai Dewan Pembina. Posisi ini adalah mutlak dan sangat khusus karena mengaitkan PPM kepada ABRI sekarang TNI dan juga Kepolisian Republik Indonesia yang juga turut serta sebagai Dewan Pembina. Hal inilah yang memberikan posisi unik dan khusus pada PPM. Tanpa adanya LVRI, PPM tidaklah dapat memiliki kekhususan tersebut. Terlebih lagi, yang dapat menjadi anggota PPM hanyalah putra-putri Veteran Republik Indonesia saja. Selain sejarah pendirian dan penamaan organisasi PPM, logo dari PPM itu sendiri diadaptasi dari logo LVRI. Dimana baik logo LVRI dan PPM terdiri dari 22 dua puluh dua bulir padi di sisi kiri dan 12 dua belas bulir kapas pada sisi kanan yang keduanya merujuk pada Kongres I LVRI yang dilaksanakan pada 22 Desember 1956. Kemudian Bintang pada logo LVRI yang berukuran besar dan berada di tengah logo diadaptasi pada logo PPM menjadi sebuah bintang kecil di posisi atas, yang menunjukkan bahwa PPM berada di bawah naungan LVRI. Selanjutnya kedua logo sama-sama memiliki pita yang berisikan motto lembaga di sisi bawah, yaitu “Karya Dharma“ bagi LVRI dan “Tanhana Dharma Mangrwa” bagi PPM. Lihat perbandingan di bawah ini. Dengan demikian, jelas dan tidak terbantahkan bahwa status dan keberadaan PPM adalah melekat dan bergantung pada LVRI. Hanya saja dengan adanya UU 8/1985, PPM menjadi anak organisasi non-struktural dari LVRI dengan adanya penempatan LVRI sebagai Dewan Pembina beserta dengan TNI dan Kepolisian. Adapun niat dan cita-cita didirikannya PPM adalah sebagai wadah berhimpun bagi putra putri Veteran Indonesia dalam rangka menjaga dan menaikkan harkat, derajat, wibawa dan citra keluarga besar Veteran Indonesia. Sedangkan peran dan fungsi PPM adalah Menjaga, melestarikan, mewariskan jiwa semangat 45,Berperan serta secara aktif dalam pembangunan nasional,Berperan aktif dalam sishankamrata terkait upaya pembelaan Hal ini terlihat jelas dari motto PPM yaitu Tan Hana Dharma Mangrva yang berarti tiada pengabdian yang mendua kepada LVRI sebagai orangtua dan NKRI yang bermuara pada ketuhanan YME. Lalu kemudian, apabila PPM tidak mengabdi pada LVRI dan Republik Indonesia, maka pengabdian tidak mendua manakah yang dimaksud oleh motto PPM tersebut? Tanpa adanya LVRI, maka PPM tentu menjadi kehilangan identitasnya serta visi dan misi didirikannya PPM itu sendiri. Jangankan peran dan fungsi, tanpa mengakui LVRI, PPM tidaklah pantas untuk mengatasnamakan Pancamarga dan status putra-putri veteran karena nama Pancamarga sendiri adalah sumpah dari LVRI yang dilindungi oleh Undang-Undang Veteran Republik Indonesia. Kembali lagi ke awal pendirian, PPM bukanlah organisasi pada umumnya yang serta merta lahir hanya dari adanya kesepakatan dan perkumpulan sekelompok orang. Akan tetapi, PPM adalah organisasi yang lahir dari perundang-undangan Republik Indonesia yang diusung oleh LVRI. Dengan demikian, PPM itu sendiri bernaung dan berlindung di bawah LVRI dan UU Veteran Republik Indonesia. Tanpa adanya LVRI maka keberadaan PPM-pun tidak akan ada. Begitu pula dengan harkat, identitas, dan karakter khusus PPM yang memberikan akses khusus bagi PPM kepada TNI dan Kepolisian Republik Indonesia. Posisi Dewan Pembina dalam organisasi PPM adalah mutlak sebagai pengarah PPM yang akan membimbing PPM menuju visi dan misi yang sesuai dengan tujuan dan fungsi Keluarga Besar Veteran Indonesia. Posisi PPM yang bergabung dalam KBTNI dan juga KBPolri ini disebabkan adanya LVRI sebagai Dewan Pembina. Serupa dengan itu, adanya Korps Yudha Putra juga merupakan kepanjangan tangan LVRI yang memiliki status cadangan nasional. Atas dasar hal ini, jelas bahwa status PPM bukanlah seperti organisasi lain pada umumnya yang berlandaskan UU Ormas biasa. Dengan demikian, PPM tidaklah dapat dilepaskan dari LVRI. Karena itulah, siapapun yang merasa ingin bernaung dalam organisasi putra-putri veteran yang terpisah dari LVRI dipersilahkan untuk mendirikan organisasi itu sendiri. Keinginan melepaskan diri PPM dari LVRI bukan hanya tidak etis dan tidak pantas tetapi justru sebuah tindak menyesatkan yang mencuri identitas PPM untuk kemudian menentang dan bertindak diluar maksud dan tujuan PPM serta menghilangkan identitas dan jati diri dari PPM itu sendiri. Demikianlah sejarah singkat ini saya uraikan agar dapat menjadi panduan bagi organisasi PPM ke depannya. Jakarta, 16 Mei 2020 Wassalam
BeliPemuda Panca Marga model & desain terbaru di dengan harga murah 2022 di Tokopedia! ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Kurir Instan ∙ Bebas Ongkir ∙ Cicilan 0%. Website tokopedia memerlukan javascript untuk dapat ditampilkan. Suasana peringatan HUT ke-50 PPM Provinsi Bali. BP/bitTABANAN, – Memasuki usia 50 tahun di tengah pandemi COVID-19 tentunya menjadi momentum tersendiri bagi anak dan cucu pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam Pemuda Panca Marga PPM Provinsi Bali. PPM Bali pun berupaya menggulirkan program ketahanan project di Bali ada di wilayah Desa Gerih, Badung dan Buleleng. Hal itu disampaikan Ketua Umum Pemuda Panca Marga PPM Samsudin Siregar, di sela-sela perayaan HUT Ke-50 PPM Provinsi Bali di TPB Margarana, Selasa 27/4.Puncak perayaan diisi acara ziarah makam para tokoh pahlawan, pemberian penganugerahan tanda penghormatan bintang LVRI dan pemotongan tumpeng. Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Arta Ardana menambahkan, jika sebelumnya para pejuang berjuang mengusir penjajah untuk bisa meraih kemerdekaan sampai titik darah penghabisan, kini sebagai penerus perjuangan, PPM berjuang dengan cara berbeda. Yakni bagaimana bisa mengusir kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan dan menciptakan peluang baru sesuai kondisi zaman. “Kita ketahui saat ini negara sedang dilanda pandemi COVID, PPM harus terdepan berjuang membantu pemerintah, salah satunya upaya menjaga ketahanan pangan karena masa pandemi ini tentunya akan sangat panjang. Dan untuk ketahanan pangan ini kami sudah diberikan tanah ratusan hektare, yang nantinya digarap untuk berbagai macam tanaman,” senada disampaikan Wakil Ketua PPM Bali, Rai Misno. Dikatakannya pada tahun 1969 silam, anak-anak pejuang mendirikan organisasi yang saat itu bernama Persatuan Pemuda Panca Marga yang diambil dari kode etik kehormatan veteran. Barulah di tahun 1970 didirikan di Ubud Gianyar dan mendapatkan pengakuan tahun 1971. “PPM ini satu satunya organisasi daerah yang akhirnya diakui jadi organisasi nasional, karena sebelumnya di tiap konggres veteran, para pemuda mengusulkan agar dibentuk organisasi nasional dan tanggal 27 April diakui secara nasional yang selanjutnya dijadikan hari ulang tahun PPM,” Rai Misno, sejak berdiri sudah banyak kegiatan yang dilakukan, seperti melaksanakan tugas napak tilas untuk mengenang perjuangan para pahlawan, termasuk kegiatan sosial dan mengedukasi generasi muda tentang sejarah para pahlawan dengan cara kekinian. “Saat ini nasionalisme generasi muda menipis lantaran lebih banyak ke gadget, tugas kita mengedukasi mereka memberikan pemahaman bangsa ini dirikan dengan tidak mudah. Sehingga tumbuh rasa peduli, dan memang edukasi dikemas kekinian sesuai perkembangan zaman agar mereka mudah memahaminya, misalnya saja melalui lomba lagu kebangsaan dan baca puisi dengan tema kebangsaan, seperti yang dilakukan serangkaian hut ke 50 tahun ini, jumlahnya sangat banyak sampai 300 peserta pelajar se-Bali, selain juga kita gelar Webinar tentang sejarah PPM,” peringatan hut 50 PPM kali ini juga diisi pemberian penganugerahan tanda penghormatan bintang LVRI kepada I Wayan Suwanda, BA dan I Gusti Ngurah Gede Yudana. Termasuk juga penyerahan hadiah lomba yang sebelumnya telah digelar. Puspawati/balipost KOPPINEWSID,Pangkalpinang- Wali Kota Pangkalpinang, Dr. H. Maulan Aklil menghadiri pelantikan Pengurus Pimpinan Daerah Pemuda Panca Marga (PD PPM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung periode 2020-2025, Sabtu (4/6/2022) di Ruang Pertemuan (OR) Kantor Wali Kota Pangkalpinang. Pada momentum sakral tersebut, Molen (sapaan akrab wali kota) menerima penganugerahan piagam penghargaan sebagai Anggota
JAKARTA, - Tahun 1967, sepuluh tahun setelah terbentuknya Legiun Veteran Republik Indonesia LVRI, negara menghadapi krisis politik yang dapat membahayakan anak bangsa. Para Veteran Pejuang segera memikirkan penyelamatan keluarganya, terutama putera-puterinya dari gangguan politik tersebut. Anak-anak dan keturunan biologia para Veteran itulah yang otomatis menjadi anggota Pemuda Panca Marga yang dilahirkan oleh LVRI. "Atas pertimbangan situasi saat itu, maka direstuilah pembentukan organisasi yang diberi nama PPM dengan menggunakan Kode Etik Panca Marga sebagai pengikat mereka dengan para ayahandanya," kata Ketua Umum DPP LVRI 2007 - 2019, Letjen TNI Purn Rais Abin, di Jakarta, Kamis. Sebagaimana dikemukakan Kepala Humas DPP LVRI Sudadi, penjelasan itu sebagai pelurusan atas organisasi sejenis namun tak terafiliasi dengan LVRI. Keberadaan organisasi itu disinyalir ingin membelokkan sejarah karena tak sesuai dengan AD/ART PPM anak biologis LVRI. “Alhamdulillah, stabilitas kembali dicapai berkat langkah serius pimpinan negara saat itu”, ungkap Rais Abin yang dikenal sebagai mantan Panglima UNEF United Nations Emergency Force di Timur Tengah. Rais menambahkan kegiatan PPM terus berlanjut yang dititikberatkan pada bidang pendidikan dan peningkatan keterampilan tanpa gangguan apapun, di bidang politik, malahan di tahun 1978 pada Kongres IV LVRI ditegaskan lagi kedudukan PPM sebagai anak organisasi LVRI yang bernaung di bawah pembinaan ayahanda. Perkembangan selanjutnya memperkuat kehadiran PPM dengan terlaksananya Mukernas I di Tahun 1983, yang mengokohkan ikatan eratnya dengan LVRI. Namun lambat laun, terutama mendekati era reformasi PPM statusnya sebagai organisasi kemasyarakatan mulai mengaburkan hubungan sejarahnya dengan LVRI. Hal ini yang akhirnya menghasilkan keputusan Ketua Umum LVRI untuk tidak mengakui posisi H. Abrahan Lunggona Lulung sebagai Ketua Umum PP PPM. Hal ini perlu dilakukan untuk menyadarkan para pengurus PPM dan seluruh anggotanya tentang kekecewaan para tokoh LVRI terhadap anak-anaknya yang seolah-olah mengingkari sejarah. Rais Abin menegaskan bagi para anggota PPM tersedia dua pilihan. Pertama kembali kepada landasan sejarah lahirnya PPM yang seluruhnya dinaungi oleh LVRI dan mengacu kepada AD/ART. "Kedua menjadi ormas yang berdiri sendiri terlepas dari ikatannya dengan LVRI, dengan syarat tidak menggunakan Kode Etik Veteran yang bernama “Panca Marga”, tegasnya.
.
  • aztig8h1sj.pages.dev/981
  • aztig8h1sj.pages.dev/366
  • aztig8h1sj.pages.dev/248
  • aztig8h1sj.pages.dev/12
  • aztig8h1sj.pages.dev/336
  • aztig8h1sj.pages.dev/728
  • aztig8h1sj.pages.dev/750
  • aztig8h1sj.pages.dev/621
  • aztig8h1sj.pages.dev/958
  • aztig8h1sj.pages.dev/790
  • aztig8h1sj.pages.dev/55
  • aztig8h1sj.pages.dev/529
  • aztig8h1sj.pages.dev/183
  • aztig8h1sj.pages.dev/44
  • aztig8h1sj.pages.dev/238
  • syarat menjadi anggota pemuda panca marga