5Makanan Tinggi Protein yang Bisa Memperkuat Imunitas Tubuh, Jangan Sampai Tidak Dikonsumsi Ada beberapa makanan tinggi protein untuk memperkuat imunitas tubuh, makanan apa saja itu? simak dalam artikel ini Dipublish tanggal Agu 11, 2019 Update terakhir Des 17, 2021 Waktu baca 3 menit Bakteri identik dengan mikroba jahat, padahal sebenarnya bakteri tidak selalu bersifat negatif. Ada kalanya keberadaan bakteri justru sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi organ tubuh, asal jenis bakteri tersebut adalah bakteri baik atau probiotik. Jumlah bakteri baik ataupun bakteri jahat pada tubuh juga bergantung pada asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Ketika tubuh lebih sering mendapatkan makanan yang kurang bergizi dan tanpa mempertimbangkan kondisi kesehatan, maka ada kemungkinan terdapat lebih banyak bakteri jahat pada tubuh. Untuk itu dibutuhkan keseimbangan antara keberadaan bakteri baik dan bakteri jahat dalam tubuh dalam mencegah munculnya berbagai risiko penyakit. Bakteri baik umumnya berada di saluran cerna terutama pada usus, yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan. Mengenal 2 Jenis bakteri baik dalam pencernaan Bakteri baik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Bifidobakterium dan Laktobasilus. Laktobasilus adalah jenis kelompok bakteri baik yang paling mudah ditemukan pada beberapa produk minuman seperti yoghurt dan minuman probiotik untuk membantu mengatasi masalah intoleransi laktosa ataupun diare. Sedangkan, bakteri baik Bifidobakterium dapat ditemukan dalam berbagai produk susu yang berguna untuk membantu mengurangi gejala sindrom iritasi usus. Baca juga Mengulas Lengkap Fungsi dan Anatomi Sistem Pencernaan Manusia Selain diproduksi secara alami oleh tubuh, probiotik atau bakteri baik juga dapat diperoleh dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan berikut. Beberapa panduan ini dapat meningkatkan jumlah bakteri baik, di antaranya Kurangi asupan pemanis buatan Kandungan pemanis buatan pada makanan maupun minuman tidak hanya berdampak buruk terhadap kadar gula darah, akan tetapi juga berpengaruh pada jumlah bakteri baik atau probiotik di dalam saluran pencernaan. Selain meningkatkan risiko diabetes, konsumsi pemanis buatan juga bisa menurunkan jumlah perkembangan bakteri baik dalam usus. Hal ini secara tidak langsung juga dapat menimbulkan berbagai masalah pada sistem pencernaan. Perbanyak konsumsi makanan hasil fermentasi Makanan atau minuman fermentasi sangat dianjurkan apabila Anda ingin meningkatkan jumlah bakteri baik atau probiotik dalam usus. Hal ini disebabkan karena hasil fermentasi secara alami sudah mengandung berbagai jenis probiotik yang dapat menambah jumlah bakteri baik pada usus. Beberapa jenis makanan fermentasi yang bisa Anda pilih adalah kimchi, tempe, tapai, dan kombucha. Selain makanan, produk olahan susu yang telah difermentasi seperti yoghurt dan juga kefir sangat baik untuk meningkatkan kesehatan saluran cerna. Untuk mendapatkan hasil optimal, Anda dapat mengonsumsi makanan dan minuman hasil fermentasi ini dengan takaran yang sesuai dan tidak berlebihan. Baca juga Jenis Yoghurt dan Manfaat Yoghurt Bagi Kesehatan Konsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan Mengonsumsi buah dan sayur yang kaya serat akan sangat baik bagi kesehatan karena serat yang masuk ke dalam tubuh akan dibutuhkan oleh bakteri baik untuk berkembang dan membantu memperlancar proses pencernaan. Tak hanya itu, kacang-kacangan juga mengandung banyak serat yang dapat membantu kesehatan organ pencernaan seperti usus dan membantu makanan agar lebih cepat diserap tubuh. Namun, Anda tetap harus membatasi jumlah kacang-kacangan yang Anda konsumsi agar tidak berlebihan karena kacang memiliki kandungan lemak nabati yang tinggi. Konsumsi tambahan probiotik dari luar Selain dari sumber makanan alami, Anda juga dapat meningkatkan jumlah probiotik dalam tubuh dengan mengonsumsi suplemen probiotik. Suplemen probiotik sudah banyak tersedia di toko obat dan apotek dalam bentuk cairan maupun kapsul. Fungsi dari probiotik ini sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh terutama melancarkan fungsi kerja usus. Mengurangi jumlah asupan protein hewani Protein tentu sangat baik bagi tubuh, salah satunya untuk menambah massa otot. Sumber protein juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu protein hewani dan protein nabati. Kedua jenis protein ini baik, tetapi sebaiknya Anda menghindari konsumsi protein dari hewan terlalu banyak karena akan berpengaruh pada kesehatan usus. Baca juga Selain Daging, Ini 5 Makanan Tinggi Protein Konsumsi makanan yang mengandung polifenol Selain mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, cara meningkatkan bakteri baik pada saluran pencernaan lainnya adalah dengan mengonsumsi polifenol. Kandungan polifenol bisa membantu menstabilkan tekanan darah dan mencegah terjadinya inflamasi atau peradangan pada tubuh terutama pada usus. Selain itu, polifenol juga mengandung antioksidan yang tinggi dan dapat membantu mencegah radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Anda dapat memperoleh kandungan polifenol dari makanan seperti dark chocolate, bawang putih, brokoli dan teh hijau. 29 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat Makananuntuk persiapan kehamilan seperti biji-bijian, lemak tak jenuh, dan protein nabati dari lentil dan kacang-kacangan, baik untuk dikonsumsi. (BMI) adalah parameter yang digunakan untuk menghitung berat badan seseorang. BMI yang ideal sebelum pembuahan adalah antara 18,5 dan 24,9. Beberapa makanan tersebut dapat mengandung bakteri Halodoc, Jakarta – Meski sebagian besar jenis bakteri Escherichia coli alias E. coli tidak berbahaya, tapi sebaiknya infeksi bakteri ini dihindari. Pasalnya, ada beberapa jenis bakteri E. coli yang bisa membahayakan dan merugikan kesehatan, salah satunya E. coli O157H7. Bakteri ini bisa menyebabkan keracunan makanan dan infeksi yang serius. E. coli adalah jenis bakteri yang umum ditemukan di dalam usus manusia. Bakteri ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara, mulai dari konsumsi makanan yang terkontaminasi, minum air yang mengandung bakteri E. coli, hingga kontak langsung dengan orang yang sudah terinfeksi. Kontak dengan binatang, misalnya peliharaan, juga bisa meningkatkan risiko seseorang terinfeksi bakteri E. coli. Gejala dari penyakit ini biasanya baru mulai terasa setelah tiga atau empat hari bakteri menyerang. Meski demikian, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan tubuh menunjukkan gejala segera setelah tubuh terpapar bakteri. Ada beberapa gejala umum yang sering muncul sebagai tanda infeksi E. coli, mulai dari nyeri pada perut, diare, menurunnya nafsu makan, mual dan muntah, demam, hingga mudah merasa lelah. Umumnya, infeksi bakteri ini bisa diatasi dengan perawatan dan pengobatan sendiri di rumah. Pengidapnya biasanya akan pulih dalam hitungan hari atau dalam satu minggu. Namun, jika gejala yang ditunjukkan dirasa semakin parah dan tak kunjung sembuh setelah beberapa hari, sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan pertolongan medis. Infeksi bakteri E. coli yang menyebabkan diare lebih dari lima hari, demam, muntah-muntah lebih dari 12 jam, hingga dehidrasi, harus segera mendapat pertolongan medis. Hal itu untuk membantu menghindari komplikasi yang lebih buruk dari infeksi bakteri ini. Komplikasi Infeksi Bakteri E. Coli Infeksi bakteri E. coli ternyata juga bisa menyebabkan terjadinya komplikasi. Meski jarang, infeksi bakteri ini berpotensi menimbulkan komplikasi yang dinamakan sindrom uremik hemolitik HUS. Sindrom ini bisa memicu terjadinya gagal ginjal dan bisa membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani. Tak hanya itu, komplikasi karena infeksi bakteri ini ternyata lebih rentan dialami anak-anak. Infeksi bakteri E. coli pada anak-anak memicu komplikasi karena ketidakmampuan tubuh dalam bertahan. Selain itu, kekurangan cairan dan darah yang keluar melalui muntah dan diare juga menjadi penyebab komplikasi karena bakteri E. coli lebih mudah menyerang anak. Cara Menghindari Infeksi E. Coli Agar terhindar dari infeksi dan komplikasinya, maka perlu dilakukan pencegahan terhadap infeksi bakteri ini. Ada cara yang bisa dilakukan untuk menghindari infeksi bakteri E. Coli, di antaranya 1. Mencuci Tangan Salah satu cara terbaik untuk mencegah penularan bakteri E. coli adalah dengan rutin mencuci tangan. Terutama, setelah keluar menggunakan kamar mandi, menyentuh binatang atau bekerja di lingkungan yang banyak binatang, dan sebelum memasak, menyajikan, ataupun mengonsumsi makanan. 2. Menjaga Kebersihan Makanan Seperti diketahui, bakteri E. coli sering ditemukan di usus, dan sangat mudah masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi. Maka dari itu, memperhatikan kebersihan makanan yang dikonsumsi merupakan cara terbaik untuk menghindari serangan bakteri ini. Selain mencuci tangan sebelum memasak dan sebelum makan, pastikan juga untuk selalu mencuci sayur, buah, dan bahan makanan lain hingga bersih. Sebaiknya perhatikan juga kebersihan peralatan masak dan peralatan makan yang digunakan. 3. Masak dengan Benar Bakteri E. coli lebih rentan terkandung dalam makanan yang tidak dimasak dengan benar, misalnya daging sapi. Karena itu, pastikan untuk memasak jenis makanan ini dengan suhu yang tepat untuk menghilangkan bakteri E. coli. Selain itu, menyimpan bahan makanan dengan benar juga bisa membantu menghindari bakteri E. coli menyerang. Masukkan makanan sisa ke dalam lemari pendingin alias kulkas agar tidak terjangkit bakteri. 4. Jangan Sembarangan Minum Air Bakteri E. coli bisa berada di mana saja, termasuk dalam air. Maka dari itu, hindari sembarangan minum air agar terhindar dari infeksi bakteri. Selain itu, tidak mengonsumsi susu mentah atau yang tidak dipasteurisasi. Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter segera? Pakai aplikasi Halodoc saja! Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan tips menjaga kesehatan dan rekomendasi beli obat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! Baca juga Ini Alasan Kenapa Anak-anak harus Jauh dari E. Coli Begini Cara Mengenali dan Menghindari Makanan yang Terkontaminasi E. Coli Bakteri E. Coli bisa Muncul dengan Cara-cara Ini
Seafoodmengandung dha yang berperan untuk mencegah terjadinya keguguran, juga epa yang berfungsi untuk membentukan sel darah, organ jantung yang bermanfaat untuk ibu hamil dan memperkuat sistem imun pada janin dalam kandungan. Apalagi bisa menyebabkan penyakit pada. Ikan salmon mengandung lemak omega 3 yang baik dikonsumsi ibu hamil.
- Sejumlah makanan sudah terbukti mampu mencegah Anda mengalami penyakit saluran pencernaan. Mengutip Medline Plus, saluran pencernaan gastrointestinal/GI kita memainkan peran penting terhadap kesehatan karena bertanggung jawab untuk menyerap nutrisi dan menghilangkan pencernaan meliputi mulut, lambung, dan usus, bersama dengan hati, kantong empedu, dan pankreas, menjalankan fungsinya. Baca juga 10 Penyakit Saluran Pencernaan yang Tidak Bisa Disepelekan Di sepanjang saluran pencernaan, banyak penyakit dapat terjadi, di antaranya Ada beberapa makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil, seperti beberapa seafood yang mengandung merkuri tinggi. Di kerongkongan, seperti striktur penyempitan, akalasia, dan esofagitis. Di lambung, seperti gastritis, penyakit refluks gastroesofageal GERD. Di hati, seperti hepatitis B, hepatitis C, sirosis, gagal hati, serta hepatitis autoimun dan alkohol Di empedu, seperti batu empedu, kolesistitis, dan kolangitis Di pankreas, seperti pankreatitis dan pseudokista pankreas Di usus, seperti infeksi usus, penyakit celiac, penyakit crohn, kolitis ulserativa, sindrom iritasi usus besar, radang usus, dan kanker. Di rektal, seperti fisura anus, wasir, proktitis, dan prolaps rektum. Kemudian, gangguan pencernaan yang biasa terjadi sebagai gejalanya meliputi Kembung Kram Gas Nyeri perut Diare Sembelit. Baca juga Pendarahan Saluran Pencernaan Gastrointestinal Gejala dan Penyebab Semua gangguan dan penyakit saluran pencernaan itu bisa Anda cegah dengan berbagai makanan yang dikonsumsi secara seimbang. Makanan apa saja itu? Mengutip Healthline, berikut daftar makanan yang dapat membantu Anda mencegah penyakit saluran pencernaan 1. Yogurt Yogurt mengandung bakteri baik yang dikenal sebagai probiotik. Probiotik hidup di saluran pencernaan untuk membantu meningkatkan kelancaran pencernaan dan menjaga usus tetap sehat. IlmuPengetahuan Alam. Ayo, Kita Diskusikan. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat kamu gunakan untuk menghitung kebutuhan diet harianmu. 1. Pada keadaan normal, tubuh menggunakan sekitar 30 kkal setiap hari untuk setiap 1 kg berat tubuh. 2. Kamu harus mengonsumsi sekitar 3.500 kkal untuk menyimpan. Halodoc, Jakarta - Kebersihan makanan harus selalu dijaga karena gangguan penyakit bisa saja terjadi. Makanan yang terkontaminasi bakteri, umumnya karena tidak dimasak dengan baik, salah satunya adalah daging. Daging yang tidak dibersihkan dengan baik dan dimasak dengan matang kemungkinan masih terdapat bakteri. Mengonsumsi daging yang terkontaminasi nyatanya bisa membahayakan tubuh, bahkan mengakibatkan kematian. Pada tahun 2011, seorang anak yang berasal dari Perancis bernama Nolan Moittie dan 15 anak lainnya jatuh sakit karena mengonsumsi daging yang terkontaminasi Nolan mengalami infeksi pada usus dan ginjal. Namun pada akhirnya, beberapa waktu lalu, Nolan yang sudah berusia 10 tahun meninggal dunia karena infeksi bakteri Maka dari itu, jangan anggap sepele kebersihan dari makanan yang kamu konsumsi. Ketahui dampak dari mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri agar kamu juga bisa mencegah gangguan kesehatan terjadi di dalam tubuhmu. Baca juga Begini Cara Mengenali dan Menghindari Makanan yang Terkontaminasi E. Coli Bahaya Makan Daging yang Terkontaminasi Bakteri Bakteri terkadang masih terdapat pada daging yang dimasak dengan baik, seperti daging setengah matang. Kandungan mikroorganisme di dalamnya menyebabkan gangguan dari ringan hingga berat. Memang sifat dasar dari bakteri adalah melekat pada makanan. Maka dari itu, kamu harus selalu berhati-hati pada sesuatu yang kamu konsumsi. Daging segar termasuk dalam makanan yang bergizi dengan kandungan air sekitar 1%. Hal ini berarti cocok untuk pertumbuhan sebagian besar mikroorganisme penyebab penyakit. Daging mentah umumnya mengandung bakteri yang merugikan. Memang sebagian hewan secara alami membawa bakteri pada usus mereka, sehingga terkontaminasi saat proses pemotongan. Selain itu, peralatan yang digunakan untuk memotong dan mengolah daging mungkin juga penyebab terjadinya kontaminasi. Alat tersebut mungkin sudah mengandung bakteri karena tidak dibersihkan sebelum digunakan. Bakteri yang ada bisa mudah menyebar ke daging mentah. Karena itu, kamu harus selalu memastikan daging yang dikonsumsi selalu bersih. Hal itu dilakukan agar tidak terserang beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang terkandung dari daging. Berikut adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri, yaitu Tipes Salah satu penyakit yang dapat terjadi karena daging yang terkontaminasi bakteri adalah tipes. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Umumnya, bakteri ini berkembang pada daging ayam. Seseorang yang mengalami penyakit ini harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Penyakit ini harus segera diatasi karena dapat menyebabkan kematian. Baca juga Ini Bakteri-Bakteri Penyebab Terjadinya Keracunan Makanan Gangguan Pencernaan Penyakit lainnya yang dapat terjadi karena kontaminasi makanan oleh bakteri adalah terganggunya sistem pencernaan. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang dengan mudah mencemari daging. Bakteri ini dapat memproduksi racun dan menyebabkan saluran pencernaan kamu terganggu. Agar hal ini tidak terjadi, kamu dapat memasak daging dengan sempurna. Selain itu, jika kamu mempunyai pertanyaan terkait penyakit yang disebabkan oleh bakteri pada makanan, dokter dari Halodoc dapat membantu. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc ke smartphone kamu melalui Apps Store atau Play Store! Kamu juga dapat membeli obat tanpa harus keluar rumah dan tiba dalam satu jam melalui aplikasi tersebut. Gangguan Sistem Saraf Gangguan pada sistem saraf pusat juga dapat disebabkan oleh bakteri yang terkandung di dalam daging. Bakteri penyebab penyakit ini adalah Clostridium botulinum. Bakteri ini bisa juga terdapat pada daging kaleng atau awetan. Bakteri ini mampu menghasilkan racun yang menyerang sistem saraf, sehingga seseorang mengalami gangguan pada sistem pernapasan, lumpuh, hingga kehilangan nyawa. Hal ini dapat diatasi dengan memasak daging matang secara keseluruhan. Antraks Kamu juga bisa mengalami antraks yang disebabkan oleh bakteri pada daging hewan yang terinfeksi antraks dan masuk ke tubuh ketika dikonsumsi. Gangguan akibat antraks ini menyebabkan hal yang serius ketika terjadi. Maka dari itu, kamu harus selalu memastikan daging yang kamu konsumsi matang secara merata dan selalu jaga kebersihan tangan sebelum makan. Baca juga Cegah Kontaminasi E. Coli pada Makanan dengan 3 Cara Ini Berikut adalah penyakit yang terjadi jika kamu tidak mengolah daging yang akan dimakan dengan benar. Kesehatan tubuh adalah hal yang penting untuk dijaga. Selain itu, kamu juga harus menghindari makan sembarangan, seperti jajanan di pinggir jalan dan pedagang kaki lima yang kebersihannya kurang terjaga. Referensi News pada in Raw Meat .Diakses pada in Raw Meat vs Cooked Meat
Makananyang dikonsumsi seseorang dapat mengandung bakteri. Untuk mencegah berkembangnya bakteri tersebut, organ apakah yang dapat membunuh bakteri tersebut? Bagaimana cara kerja organ tersebut? Jawaban: Organ yang dapat membunuh bakteri adalah lambung dengan cara menghasilkan asam lambung (HCl). 4.

JAKARTA - Arang aktif atau charcoal adalah bubuk hitam halus, tidak berbau, sering digunakan di ruang gawat darurat untuk mengobati overdosis dan keracunan. Beberapa orang mengeklaim charcoal juga dapat mengurangi perut kembung, meningkatkan kesehatan ginjal, dan menurunkan kadar kolesterol. Sumber karbon alami superheating seperti kayu menghasilkan arang aktif. Bubuk hitam ini menghentikan racun agar tidak terserap di perut dengan mengikatnya. Tubuh tidak dapat menyerap arang sehingga racun yang mengikat arang meninggalkan tubuh melalui kotoran. Arang aktif bukan zat yang sama dengan yang ditemukan pada batu bata arang atau potongan makanan yang dibakar. Pembuatan arang aktif membuatnya sangat menyerap, memungkinkannya mengikat molekul, ion, atau atom, serta menghilangkannya dari zat terlarut. Pembuatan arang aktif melibatkan pemanasan bahan kaya karbon, seperti kayu, gambut, tempurung kelapa, atau serbuk gergaji, hingga suhu yang sangat tinggi. Proses aktivasi ini menghilangkan arang dari molekul yang diserap sebelumnya dan membebaskan tempat ikatannya lagi. Proses ini juga mengurangi ukuran pori-pori pada arang dan membuat lebih banyak lubang di setiap molekul, sehingga meningkatkan luas permukaan keseluruhannya. Jika dikonsumsi di luar medis, apakah ini halal dan tetap bermanfaat bagi tubuh? Mengutip Halal Corner, penting untuk memperhatikan sumber arang aktifnya, misalnya apakah dari batok kelapa, kayu, atau tulang hewan. Hal senada juga diungkapkan dalam laman Halal MUI yang menegaskan untuk memperhatikan sumber arang aktifnya. Jika seluruhnya berasal dari tanaman, maka itu dipastikan halal. Namun jika berasal dari tulang hewan, tergantung dari jenis hewan dan cara penyembelihannya. Artinya tulang hewan yang hendak dibuat arang aktif tidak boleh berasal dari hewan-hewan yang diharamkan dalam Islam, seperti babi, anjing, hewan buas dan bertaring, serta burung bercakar atau berkuku tajam. Sementara cara penyembelihannya pun tentu harus mengikuti syariat Islam. Meskipun tidak ada penelitian konklusif berskala besar yang cukup untuk menetapkan manfaat arang aktif, tapi banyak produk over-the-counter OTC mengandalkan prinsip kimia dasar arang aktif untuk mempertahankan klaim manfaatnya. Melansir dari Medical News Today, berikut ini manfaat penggunaan arang aktif yang didukung oleh beberapa bukti 1. Kesehatan ginjal Arang aktif dapat membantu fungsi ginjal dengan menyaring racun dan obat yang tidak tercerna. Diperlukan lebih banyak penelitian, tetapi beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa arang aktif dapat membantu meningkatkan fungsi ginjal, dan mengurangi kerusakan dan peradangan gastrointestinal pada mereka yang menderita penyakit ginjal kronis. Dalam studi tahun 2014, tikus dengan induksi gagal ginjal kronis diberi makan campuran yang mengandung 20 persen arang aktif. Mereka mengalami peningkatan fungsi ginjal dan penurunan tingkat peradangan dan kerusakan ginjal. 2. Gas usus Serbuk arang aktif diduga mampu mengatasi gas usus, meski penelitian masih belum memahami caranya. Cairan dan gas yang terperangkap dalam usus dapat dengan mudah melewati jutaan lubang kecil pada arang aktif, dan proses ini dapat menetralisasinya. Di sebuah studi tahun 2017, orang yang mengonsumsi 45 mg simetikon dan 140 mg arang aktif tiga kali sehari selama 10 hari, semuanya melaporkan penurunan nyeri perut yang signifikan tanpa efek samping. Penelitiannya masih terbatas, tetapi panel Otoritas Keamanan Pangan Eropa EFSA melaporkan bahwa ada cukup bukti yang mendukung penggunaan arang aktif untuk mengurangi akumulasi gas yang berlebihan. 3. Penyaring air Orang telah lama menggunakan arang aktif sebagai filter air alami. Seperti halnya di usus dan perut, arang aktif dapat berinteraksi dengan dan menyerap berbagai racun, obat-obatan, virus, bakteri, jamur, dan bahan kimia yang ditemukan dalam air. Sebuah studi tahun 2015 menemukan, sistem penyaringan air yang menggunakan arang aktif, dapat menghilangkan sebanyak 100 persen fluorida dalam 32 sampel air tanpa filter setelah enam bulan pemasangan. 4. Diare Mengingat penggunaannya sebagai penyerap gastrointestinal pada overdosis dan keracunan, maka beberapa orang mungkin mengusulkan arang aktif sebagai pengobatan diare. Dalam tinjauan tahun 2017 terhadap studi terbaru tentang penggunaan arang aktif untuk diare, para peneliti menyimpulkan bahwa arang aktif dapat mencegah bakteri dan obat-obatan yang dapat menyebabkan diare terserap ke dalam tubuh, dengan menjebaknya di permukaan arang aktif yang berpori dan bertekstur. 5. Pemutih gigi dan kesehatan mulut Lusinan produk pemutih gigi mengandung arang aktif. Banyak produk kesehatan mulut yang mengandung arang aktif yang diklaim memiliki berbagai manfaat, seperti antivirus, antibakteri, antijamur, dan detoksifikasi. Dalam tinjauan tahun 2017, para peneliti menyimpulkan tidak ada data laboratorium atau klinis yang cukup, untuk menentukan keamanan atau efektivitas arang aktif untuk memutihkan gigi atau kesehatan mulut. 6. Perawatan kulit Para peneliti melaporkan, arang aktif dapat membantu menarik mikropartikel, seperti kotoran, debu, bahan kimia, racun, dan bakteri, ke permukaan kulit, yang membuatnya lebih mudah dihilangkan. 7. Deodoran Berbagai deodoran dengan kandungan arang aktif telah tersedia secara luas. Arang dapat menyerap bau dan gas berbahaya, menjadikannya ideal sebagai deodoran ketiak, sepatu, dan lemari es. Arang aktif juga dilaporkan mampu menyerap kelembapan berlebih dan mengontrol tingkat kelembapan pada level mikro. 8. Infeksi kulit Di seluruh dunia, banyak praktisi pengobatan tradisional menggunakan bubuk arang aktif yang terbuat dari tempurung kelapa untuk mengobati kondisi jaringan lunak, seperti infeksi kulit. Arang aktif dipercaya memiliki efek antibakteri dengan menyerap mikroba berbahaya dari luka. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini

Liputan6com, Jakarta Ibu hamil muda sebenarnya juga memiliki pantangan makanan. Pantangan ini sebaiknya diperhatikan agar ibu hamil muda tidak mengalami keguguran. Mengingat, ibu hamil muda rentan mengalami keguguran pada trimester awal ini. Oleh karena itu, sebaiknya tetap hindari pantangan makanan ibu hamil muda. Ibu hamil muda perlu menghindari berbagai makanan seperti makanan mentah

Sayuran selama ini memang dikenal oleh hampir seluruh masyarakat dunia sebagai salah satu jenis makanan yang kaya akan gizi dan nutris serta dianjurkan dikonsumsi oleh masing masing individu di setiap harinya. Pernyataan tersebut tentunya tidak salah dan memang benar adanya. Namun apa yang terjadi bila sayuran yang selama ini dikenal sangat baik bagi tubuh tersebut malahan mengandung bakteri ? Ya. Bakteri ternyata bukan hanya bisa menyerang produk makanan berupa daging dari binatang namun juga dapat menyerang sayur mayur. Lalu berbahayakan sayuran bila sudah terkontaminasi oleh bakteri ? Apa saja bahayanya serta bagaimana bisa sayuran terkontaminasi oleh bakteri ? Yuk simak lebih lanjut artikel dibawah ini. Sayur mayur dan Bakteri Banyak yang percaya bahwa tubuh manusia terdiri dari jiwa dan raga. Dimana jiwa lebih identik dengan kondisi mental dan pikiran seorang manusia dan raga lebih identik dengan kondisi fisik manusia. Ya ungkapan ini bila dipikirkan memang benar adanya dimana kesehatan tubuh seorang manusia bergantung pada sehat atau tidaknya jiwa dan raganya atau mental dan kondisi fisik orang tersebut. Banyak orang yang sehat secara raga atau jasmani, namun bila ia berada di suatu kondisi dimana pikiran dan mental terlalu depresi atau stress maka tidak bisa dikatakan sehat seutuhnya serta akan sedikit atau banyak memperngaruhi kesehatan raga dan jasmani orang tersebut. Keadaan ini juga berbanding lurus dengan kesehatan jasmani atau raga seseorang dimana umumnya keadaan jasmani seseorang ditentukan sehat atau tidaknya ialah dari makanan dan minuman apa saja yang dikonsumsi oleh orang tersebut serta apakah orang tersebut cukup istirahat atau olahraga. Dari 3 hal ini, yang biasanya akan lebih memiliki peran dominan terhadap kesehatan fisik seseorang ialah makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh orang tersebut karena segala asupan yang masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruh nilai gizi dan nutrisi tubuh manusia tersebut. Pakar kesehatan dan ahli medis pun umumnya akan mengatakan bahwa bila ingin tubuh yang sehat maka kamu harus banyak menkonsumsi sayuran. Ini memang benar adanya. Sayuran merupakan makanan yang kaya akan gizi, vitamin serta berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Sayuran pun umumnya tidak akan meninggalkan banyak lemak dalam tubuh manusia karena sifat sayuran yang kaya akan serat sehingga cocok dikonsumsi kamu yang sedang diet. Sayuran juga termasuk makanan yang aman dikonsumsi oleh orang orang dengan aliran hidup vegetarian. Namun ternyata sayuran tidaklah sepenuhnya sehat, adanya bakteri yang bisa masuk kedalam sayuran menyebabkan kesehatan sayuran dan tingkat keamananannya untuk dikonsumsi menjadi suatu pertanyaan. Memang selama ini bakteri lebih sering dikenal mengkontaminasi produk daging dari binatang, namun ternyata sayurpun mampu terkontaminasi bakteri yang biasanya berasal dari pupuk yang dipakai oleh para petani dalam menanam sayuran tersebut. Pupuk sayuran biasa menggunakan kotoran hewan sehingga bakteri yang ada pada kotoran hewan tersebut dapat mengkontaminasi sayuran. Bakteri yang biasa ditemukan pada sayuran ialah bakteri E Coli, bakteri listeria dan bakteri salmonella. Cara membersihkan sayuran yang terkontaminasi Bakteri Bila sayuran yang sudah terkontaminasi bakteri ini terkonsumsi oleh manusia maka akan menimbulkan efek diare, mual, muntah, pusing, pingsan dan semacamnya. Ini dipastikan akan menyebabkan manusia tersebut mengalami keracunan makanan dan akan membutuhkan penannganan dokter atau tim medis sesegera mungkin dalam mengatasi masalah tersebut. Lalu cara apakah yang dapat kamu lakukan dalam mencegah diri kamu mengkonsumsi sayuran yang sudah terkontaminasi bakteri ? Caranya cukup mudah walau mungkin lebih sedikit merepotkanmu yaitu dengan memilih sayuran yang sudan mengalami proses sterilisasi sayuran menggunakan desinfektan atau cairan pembunuh bakter dan kuman saat sayuran dipetik. Selain itu cara mudah lainnya ialah dengan membersihkan sayuran sebelum kamu memasak sebersih bersihnya menggunakan air yang mengalir serta cairan pembersih sayuran yang sekarang banyak dijual di pasar umum atau minimarket dan swalayan terdekat. Cuci bersih sayuran tersebut, atau rendam dengan air garam sebelum kamu memasaknya. Jangan lupa untuk selalu membuang beberapa sentimeter dari bagian batang sayuran dan cuci bersih bagian batang dan daun sayuran. Semoga informasi satu ini bisa berguna untuk menambah info dan pengetahuanmu. 15 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat Herbaldan makanan laut. 14 Makanan Penyebab Keguguran di Awal Kehamilan/Foto: Istock. 8. Ikan bermerkuri. Wanita hamil harus berhati-hati saat mengonsumsi ikan. Di luar fakta bahwa ikan penuh dengan nutrisi penting, wanita hamil harus bisa menahan diri dari makan varietas ikan tertentu yang memiliki kadar merkuri tinggi seperti king mackerel
Dipublish tanggal Jul 2, 2019 Update terakhir Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 3, 2019 Waktu baca 3 menit Proses pencernaan makanan di dalam organ pencernaan, terutama usus, ternyata tidak lepas dari bantuan bakteri-bakteri baik. Bakteri baik ini bertugas untuk membantu melancarkan pencernaan dan memastikan proses metabolisme tubuh berjalan optimal. Kalau ingin pencernaan tetap lancar setiap hari, lantas bagaimana cara menjaga kesehatan bakteri baik dalam usus? Simak tipsnya berikut ini. Jenis bakteri baik dalam usus Ada 2 jenis bakteri baik yang tinggal di usus dengan fungsi dan cara kerja yang berbeda. Jenis-jenis bakteri baik di usus antara lain Bifidobakterium. Jenis bakteri ini dapat membantu meringankan sindrom iritasi usus IBS dan gangguan pencernaan lainnya. Bakteri baik jenis bifidobakterium ini dapat Anda temui dalam berbagai produk susu. Laktobasilus. Bakteri ini bertugas untuk mencegah dan mengobati diare. Selain itu, laktobasilus juga berguna untuk mencerna laktosa. Bakteri ini dapat Anda temukan dalam yogurt dan makanan fermentasi lainnya. Selain baik untuk sistem pencernaan tubuh, manfaat bakteri baik juga dapat mencegah penyakit jantung, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta membantu usaha Anda untuk menurunkan berat badan. Sebuah penelitian mengatakan bahwa bakteri baik di usus ternyata berhubungan langsung dengan otak. Kehadiran bakteri baik ini dapat mengatur suasana hati dan tindakan sama seperti otak. Selain itu, bakteri baik juga berperan positif dalam memaksimalkan perkembangan kesehatan mental dan kemampuan kognitif. Baca Juga Perbedaan Probiotik dan Prebiotik yang Perlu Anda Tahu Cara menjaga kesehatan bakteri baik dalam usus Kunci untuk menjaga kesehatan bakteri baik dalam usus terletak pada makanan yang Anda konsumsi sehari-hari. Berikut ini adalah makanan yang sebaiknya dikurangi atau Anda perbanyak untuk menjaga bakteri baik di dalam usus, yakni 1. Mengurangi makanan yang mengandung pemanis buatan Batasi atau bahkan hindari makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan. Pasalnya, pemanis buatan mengandung kadar gula tinggi yang bisa memicu diabetes. Tak hanya itu, pemanis buatan juga akan mengurangi populasi bakteri baik di dalam usus. 2. Mengurangi antibiotik Ketika sakit, Anda mungkin terbiasa minum antibiotik untuk membunuh bakteri jahat dalam tubuh. Sayangnya, tidak hanya bakteri jahat yang mati, tetapi juga bakteri baik. Mengonsumsi antibiotik terlalu lama bisa mengurangi jenis dan populasi bakteri baik di dalam usus. 3. Mengurangi konsumsi daging merah Bila Anda ingin menjaga kesehatan bakteri baik di usus, ada baiknya batasi konsumsi daging merah mulai dari sekarang. Tanpa disadari, mengonsumsi banyak daging merah dapat meningkatkan jumlah bakteri jahat bernama Bilophila. Bakteri Bilophila yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan. Tak hanya itu, kebanyakan makan daging merah juga dapat menurunkan jumlah bakteri baik di dalam tubuh. 4. Mengonsumsi makanan fermentasi Guna menjaga kesehatan bakteri baik di usus, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan fermentasi. Hal ini karena makanan fermentasi biasanya mengandung banyak bakteri baik yang bermanfaat bagi tubuh. Contoh makanan fermentasi adalah tapai, yoghurt, kimchi, kombucha, dan kefir. Agar hasil maksimal, makanlah makanan fermentasi dengan porsi yang sesuai. Setelahnya, bakteri baik akan banyak masuk ke dalam tubuh dan berkembang biak secara baik di dalam usus. 5. Perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan kacangan-kacangan Seperti yang sudah diketahui, sayuran dan buah-buahan mengandung serat yang bermanfaat bagi tubuh. Serat akan menjadi “rumah” bagi bakteri baik untuk tumbuh subur dan mengoptimalkan proses pencernaan. Selain sayur dan buah-buahan, asupan serat tinggi juga bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi kacang-kacangan. Akan tetapi, Anda tetap harus membatasi jumlahnya karena kacang juga mengandung lemak yang tinggi. 6. Konsumsi suplemen probiotik Mengonsumsi suplemen probiotik juga dapat membantu menjaga kesehatan usus, terutama pada orang yang sedang mengalami gangguan usus. Meski begitu, suplemen ini juga bisa dikonsumsi saat Anda sedang sehat, kok! Suplemen probiotik mengandung banyak bakteri baik yang tepat bagi tubuh. Dengan mengonsumsi suplemen probiotik, organ pencernaan Anda akan menjadi sehat dan terasa nyaman. Bahkan, suplemen ini juga bisa membantu meringankan kerja usus dalam mencerna makanan. Suplemen probiotik yang dijual di pasaran tersedia dalam berbagai bentuk, beberapa di antaranya bentuk cairan atau kapsul. Sebaiknya konsultasikan lebih lanjut apakah Anda membutuhkan suplemen probiotik untuk menjaga kesehatan bakteri di usus atau tidak. Baca Selengkapnya 10 Makanan Sumber Probiotik untuk Kesehatan Vagina 27 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat
Berikutini merupakan pembahasan kunci jawaban Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas 8 halaman 204.Pembahasan kali ini kita akan bahas latihan yang ada pada buku paket IPA Uji Kompetensi Bab 4 halaman 204 - 206 Buku siswa untuk Semester 1 Kelas VIII SMP/MTS.Semoga dengan adanya pembahasan kunci jawaban Pilihan Ganda (PG) dan juga Esaay Bab 4 Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 ini, kalian bisa Utamanya dengan memperhatikan perilaku hidup bersih. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Jangan lupa saat pergi keluar rumah, tetap memakai masker, jaga jarak, menghindari kerumunan, serta lakukan physical distancing. Semuanya ini penting, tetapi tubuh akan lebih diperkuat lagi ketika kita menutrisi tubuh dengan asupan yang tepat. Tak hanya itu, tips praktis lainnya bisa Anda lakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal COVID-19. 1. Konsumsi makanan dengan gizi lengkap dan seimbang Selalu ingat untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan cakupan makronutrien dan mikronutrien, sehingga tubuh selalu mendapatkan nutrisi optimal. Selain mengikuti pedoman Isi Piringku, jangan lupa untuk membuat isi piring Anda menjadi berwarna-warni dengan beragam sayuran dan buah-buahan. Usahakan makan dengan menu berbeda pada setiap jam makan. Ragam nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dapat melengkapi satu sama lain. Anda juga bisa menambahkan protein ke dalam menu makanan untuk membangun pertahanan tubuh serta meminimalkan risiko infeksi COVID-19. Pemenuhan nutrisi tetap diperlukan meskipun kita dalam kondisi sehat atau sakit. Jika dalam kondisi sakit dan nafsu makan menjadi berkurang, Anda juga bisa mengonsumsi makanan cair yang difortifikasi dengan gizi lengkap dan seimbang. 2. Berjemur Selain nutrisi untuk perkuat daya tahan tubuh dalam mencegah infeksi COVID-19, Anda pun boleh berjemur di bawah sinar matahari untuk mendukung kesehatan tubuh. Berjemur cukup 30 menit setiap pagi hari. Sinar matahari dapat membantu aktivasi vitamin D dan penyerapan kalsium untuk dukung pembentukan tulang dan hormon. Vitamin D bekerja secara holistik atau menyeluruh tidak bekerja spesifik di dalam tubuh, termasuk mendukung kerja organ yang menghasilkan sel imun dalam menangkal penyakit. 3. Olahraga Berolahragalah dengan intensitas rendah atau sedang. Misalnya, jalan kaki, joging, bersepeda, atau yoga. Menjaga aktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari dapat dukung daya tahan tubuh Anda bekerja optimal. Bisa juga berolahraga di garasi dan membiarkan sinar matahari menyinari Anda di pagi hari. Dengan demikian, tubuh dapat dua manfaat sekaligus, asupan vitamin D dari matahari dan dari aktivitas fisik. 4. Tetap bahagia Kesehatan mental tetap penting untuk dijaga. Meskipun kaitannya secara tidak langsung terhadap sistem imun, penting untuk membuat diri sendiri bahagia. Ketika kita stres dan depresi, imunitas bisa saja menurun dan memengaruhi kesehatan kita. Maka itu, buat diri lebih bahagia, misalnya, tetap mengobrol dengan keluarga atau teman dekat. Menonaktifkan media sosial untuk menjauhi hoaks atau berita yang mungkin bisa berdampak pada emosi kita, mendengarkan musik kesukaan, atau lakukan hobi. Cukup tidur juga membantu meredakan stres. Jaga waktu dan kualitas tidur, agar sel-sel tubuh yang rusak dapat memulih, sehingga imunitas terjaga dengan baik dalam memerangi infeksi penyakit. Sup krim ayam bisa menjadi hidangan yang sehat dan penuh nutrisi. Menambahkan sayur ke dalam sup krim ayam dapat memberikan banyak manfaat kesehatan karena kandungannya yang tinggi akan vitamin, mineral, dan serat. Mengutip dari University of Pennsylvania Health System, vitamin dan mineral yang ada dalam sup krim ayam dapat mempercepat pemulihan ketika sedang sakit. Yuk, rawat dan jaga tubuh kita di tengah masa new normal. Perhatikan berbagai asupan nutrisi penting, lakukan protokol kesehatan, serta tips lainnya untuk mendukung imunitas tubuh sebagai benteng pertahanan kesehatan diri.
BERITALIVE - Probiotik merupakan bakteri baik, yang bisa menyehatkan usus, dan membantu penyerapan nutrisi pada sistem pencernaan. Makanan dan minuman yang mengandung probiotik, bisa memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Dokter atau ahli nutrisi sering sekali merekomendasikan pasien untuk mengonsumsi probiotik, setelah pasien mengonsumsi antibiotik, untuk mengembalikan fungsi bakteri
Bakteri lebih sering dikaitkan sebagai penyebab penyakit. Salah satu yang paling dikenal adalah bakteri Escherichia coli dan Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Tetapi, ada juga bakteri yang baik dan menguntungkan. Bakteri yang menguntungkan ini berada di dalam tubuh kita. Faktanya, tubuh manusia adalah rumah bagi sekitar 100 triliun bakteri baik. Sebagian berada di dalam usus kita, sehingga keberadaan bakteri ini baik untuk pencernaan kita. Beberapa bakteri yang menguntungkan hidup di dalam usus, yang membantu sistem pencernaan kita. Bakteri ini seringkali disebut sebagai bakteri “baik”. Keberadaan bakteri baik ini berfungsi untuk membantu mencerna makanan dan menyerap nutrisi. Bakteri yang menguntungkan juga menghasilkan beberapa vitamin di saluran usus, termasuk asam folat, niasin dan vitamin B6 serta B12. Selain itu, keberadaan bakteri baik juga membantu melindungi kita dari bakteri jahat yang dapat menyebabkan penyakit. Bakteri baik akan membantu mendorong bakteri jahat keluar dari usus. Bakteri baik ini juga akan menghambat pertumbuhan bakteri jahat dan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan bakteri yang merugikan. Lalu apa saja bakteri yang menguntungkan tersebut? Bakteri yang menguntungkan di dalam pencernaan Lactobacillus Bakteri Lactobacillus biasanya berada di dalam sistem pencernaan, kemih dan genital. Selain itu, bakteri baik ini juga ditemukan di dalam yoghurt, suplemen makanan serta supositoria. Ada lebih dari 50 spesies lactobacillus yang berbeda, di antaranya Lactobacillus acidophilus Bakteri ini baik untuk pencernaan yang dapat ditemukan juga di yoghurt dan produk kedelai yang difermentasi seperti miso dan tempe. Kamu juga bisa menemukannya dalam bentuk pil untuk mengobati diare akibat rotavirus pada orang dewasa dan anak-anak. Lactobacillus rhamnosus GG Bakteri yang biasa digunakan untuk mengobati diare yang disebabkan bakteri Clostridium difficile. Ini juga dapat membantu mencegah eksim pada bayi. Lactobacillus salivarius Dapat membantu menghambat pertumbuhan penyebab tukak lambung, Helicobacter pylori. Lactobacillus plantarum Meningkatkan pertahanan sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri jahat penyebab penyakit. Bifidobacteria Bakteri ini ada di sistem pencernaan segera setelah kita dilahirkan. Ada sekitar 30 strain berbeda dari bakteri, di antaranya Bifidobacteria bifidum Dapat melindungi dari bakteri yang tidak sehat. Bifidobacteria infantis Bakteri yang dianggap membantu meringankan gejala irritable bowel syndrome IBS atau sindrom iritasi usus besar seperti sakit perut, kembung atau perut bergas. Streptococcus thermophilus Bakteri yang menguntungkan ini dapat menghasilkan enzim laktase yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna gula dalam susu dan produk susu lainnya. Menurut Healthline, bakteri ini juga dapat membantu mencegah intoleransi laktosa. Saccharomyces boulardii Ini sebenarnya sejenis jamur, tetapi juga dianggap seperti bakteri yang baik untuk pencernaan. Salah satu manfaatnya adalah untuk mencegah dan mengobati diare yang disebabkan oleh antibiotik. Menjaga keseimbangan bakteri yang menguntungkan Meski menguntungkan, keberadaan bakteri baik ini butuh dijaga keseimbangannya. Karena, beberapa kondisi dapat membunuh bakteri baik tersebut. Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan bakteri yang dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare atau masalah pencernaan lainnya. Karena itu, kamu perlu menjaga keseimbangan bakteri baik di dalam tubuh, khususnya di sistem pencernaan. Berikut cara menjaga keseimbangan bakteri baik di dalam pencernaan Makan makanan yang beragam Pola makan yang lebih beragam dan menyehatkan, seperti bersumber dari tumbuhan berbeda dapat membantu menjaga bakteri baik. Lebih banyak makanan berserat tinggi Makanan seperti buah dan sayur berserat tinggi baik untuk bakteri di dalam usus. Kacang-kacangan adalah salah satu sumber serat yang baik, selain sayur dan buah. Selain itu, buah seperti apel, artichoke, blueberry, almond dan pistachio diketahui dapat meningkatkan bakteri Bifidobacteria yang berfungsi mencegah peradangan usus dan meningkatkan kesehatan usus. Makan makanan fermentasi Yoghurt, kimchi, kefir dan makanan fermentasi lain mengandung bakteri lactobacillus. Bakteri ini baik untuk pencernaan. Jangan terlalu banyak makanan dengan pemanis buatan Penelitian menunjukkan makanan dengan pemanis buatan berdampak negatif untuk bakteri di usus serta berpengaruh pada tingkat gula darah. Mengonsumsi prebiotik Prebiotik adalah makanan yang mendorong pertumbuhan bakteri yang menguntungkan di usus. Buah, sayur dan biji-bijian adalah makanan yang mengandung prebiotik yang baik untuk dikonsumsi. Dengan menjaga pola makan sehat kamu juga dapat menjaga keseimbangan bakteri baik di usus dan membantu menjaga kesehatan pencernaan. Demikian beberapa jenis bakteri yang menguntungkan untuk pencernaan manusia dan cara untuk menjaga keseimbangannya. Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya! .
  • aztig8h1sj.pages.dev/347
  • aztig8h1sj.pages.dev/727
  • aztig8h1sj.pages.dev/778
  • aztig8h1sj.pages.dev/71
  • aztig8h1sj.pages.dev/723
  • aztig8h1sj.pages.dev/619
  • aztig8h1sj.pages.dev/855
  • aztig8h1sj.pages.dev/169
  • aztig8h1sj.pages.dev/993
  • aztig8h1sj.pages.dev/435
  • aztig8h1sj.pages.dev/66
  • aztig8h1sj.pages.dev/228
  • aztig8h1sj.pages.dev/467
  • aztig8h1sj.pages.dev/469
  • aztig8h1sj.pages.dev/847
  • makanan yang dikonsumsi seseorang dapat mengandung bakteri untuk mencegah