Batubara adalah batuan organik yang berasal dari akumulasi sisa-sisa tumbuhan melalui proses pembentukan batubara yang dikenal dengan istilah proses pembatubaraan. Batubara dianggap penting karena dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak dan gas Batubara Menentukan Kualitas BatubaraSebagai bahan bakar sudah tentu batubara harus mempunyai kualitas yang baik agar dapat digunakan untuk menghasilkan energi tertentu. Kualitas batubara di tentukan oleh jumlah kalori di dalam batubara tersebut. Kalori batubara berperan dalam menciptakan energi panas pada saat batubara tersebut digunakan. Oleh karena itu, klasifikasi batubara kebanyakan mengacu pada nilai kalori batubara nya. Jenis batubara berdasarkan kalori akan menggambarkan kualitas dari batubara, apakah berkualitas baik, sedang, ataupun rendah. Baca juga Jenis-Jenis Tumbuhan Pembentuk BatubaraKlasifikasi Jenis dan Kualitas BatubaraDi Indonesia sendiri, klasifikasi batubara juga ditentukan oleh kualitas batubara yang mengacu pada nilai kalori batubara. Setidaknya ada 2 parameter penentuan kualitas sebuah batubara, yaitu berdasarkan SNI dan Berdasarkan ASTM. Dari 2 parameter klasifikasi ini selanjutnya menghasilkan berbagai rank dan jenis dan Kualitas Batubara Menurut SNIKlasifikasi batubara berdasarkan tingkat energinya SNI 13–6011-1999 dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu Batubara Energi Rendah dan Batubara Energi Tinggi. 1. Batubara Energi Rendah Brown Coal Merupakan jenis batubara yang paling rendah peringkatnya, mudah rapuh, lunak, memiliki kadar air tinggi 10-70 % , terdiri atas batubara energi rendah lunak soft brown coal dan batubara lignitik yang memperlihatkan struktur kayu. Nilai kalorinya 7000 kalori per gram dalam bentuk dry–ASTM.Jenis dan Kualitas Batubara Menurut ASTMKlasifikasi batubara oleh American Society for Testing and Materials ASTM digambarkan oleh tabel berikut Klasifikasi batubara oleh ASTM. Dari tabel klasifikasi batubara oleh ASTM diatas, dapat dilihat beberapa rank dan grup batubara, yaitu 1. Rank Anthracitik Merupakan rank batubara paling tinggi, dimana merupakan batubara berkualitas paling baik dengan persentase kandungan fixed karbonnya berkisar 86% - 98%. Terdiri atas beberapa grup, yaituMeta – Anthracite ; Merupakan grup batubara pada rank anthracite yang memiliki kualitas paling baik, dimana kandungan fixed karbonnya bisa mencapai >98% serta persentase kandungan volatile matternya 92% - 2% - 86% - 9% - 32% - 78% - 14% - 69% - 22% - 31%, serta nilai kalorinya >14000 BTU/lb dalam keadaan dry. High – Volatile B Bituminous ; Merupakan batubara dalam rank bituminous yang mempunyai nilai kalori sebesar >13000 BTU/lb - 11500 BTU/lb - 8300 BTU/lb - 10500 BTU/lb - 9500 BTU/lb - 8300 BTU/lb - 6300 BTU/lb - <8300 BTU/lb dalam keadaan dry. Lignit B ; Merupakan grup batubara dalam rank lignitic yang mempunyai nilai kalori <6300 BTU/lb dalam keadaan dry.12 Diet Rendah Karbohidrat dan Makanan Utuh. Diet rendah karbohidrat dan makanan utuh sangat cocok untuk orang yang perlu menurunkan berat badan, mengoptimalkan kesehatan, dan menurunkan risiko penyakit. Jenis diet sehat ini cukup fleksibel. Anda menyempurnakan sendiri asupan karbohidrat tergantung pada tujuan Anda. JAKARTA-Mulai meningkatnya permintaan atas batu bara kalori rendah membuat disparitas harga pasar dengan harga patokan batu bara HPB mulai Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia APBI Hendra Sinadia mengatakan pasar batu bara kalori rendah mulai bergairah kembali. Hal tersebut menyusul impor China yang mulai longgar terhadap batu bara jenis tersebut."Sejak Februari sudah banyak yang masuk [batu bara kalori rendah ke China]. Harusnya itu bisa tecermin di harga batu bara acuan April ya," ujarnya kepada Bisnis, Kamis 14/3/2019.Dia mengatakan pemangkasan kuota produksi yang cukup signifikan dari Indonesia pada tahun ini pun menjadi sentimen positif terhadap harga batu bara. Pasalnya, Indonesia saat ini berstatus eksportir batu bara thermal terbesar dunia. Dia mengungkapkan harga batu bara dengan kalori kcal/kg saat ini sudah menyentuh level US$40 per ton. Adapun beberapa waktu lalu harga batu bara kalori rendah tersebut sempat berada di kisaran US$30 per disparitas harga yang sempat melebar dengan HPB sejak Agustus tahun lalu pun mulai menyempit. Dengan demikian, royalti yang dibayarkan produsen batu bara Indonesia mulai sesuai dengan harga senada diungkapkan CEO PT Arutmin Indonesia Ido Hutabarat. Pemeggang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara PKP2B Generasi I tersebut sejak pertengahan tahun lalu menanggung tambayan biaya royalti akibat disparitas harga tersebut."Kita kan bayar royalti sesuai HPB. Disparitas itu buat Arutmin ada tambahan cost karena kita kebanyakan kalori rendah," disparitas harga tersebut mulai mengecil. Permintaan batu bara kalori rendah ke China pun mulai membaik, termasuk permintaan dari India."China mulai kembali ke normal dan impor dari Indonesia cukup baik," sejak tahun lalu China sebagai importir utama batu bara memperketat prosedur impor batu bara kalori rendahnya. Dengan demikian, terjadi kelebihan pasokan batu bara kalori rendah karena tak terserap pasar ChinaHingga bulan ini, HBA dengan kalori acuan kcal/kg masih sulit keluar dari tren penurunan yang terjadi sejak September ESDM menetapkan HBA Maret 2019 senilai US$90,57 per ton. Harga tersebut turun tipis 1,34% dari HBA Februari 2019 senilai US$91,8 per penurunan tersebut tidak signifikan, sejak September 2018, HBA terus terkikis dan belum pernah mencetak kenaikan bulanan. Terakhir kali HBA mencetak kenaikan bulanan pada Agustus 2018 ketika bertengger di level US$107,83 per yang terus turun tersebut membuat HBA dalam tiga bulan pertama di 2019 masih jauh dari rata-rata HBA sepanjang tahun lalu yang mencapai US$98,96 per ton. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini batubara Editor Mia Chitra Dinisari Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam Oatadalah jenis makanan rendah kalori pertama yang baik untuk diet penurunan berat badan yang sehat. Oat tidak hanya rendah kalori, tetapi juga tinggi protein dan serat yang dapat membantu Anda merasa kenyang. Satu porsi (40 gram) oat kering hanya mengandung 148 kalori tetapi mengandung 5,5 gram protein dan 3,8 gram serat. Daftar isi1 Berapa nilai kalor batubara?2 PLN pake bahan bakar apa?3 Berat jenis batubara berapa?4 Batubara kalori tinggi untuk apa?5 Manakah pembangkit listrik yang berasal dari bahan bakar fosil?6 Apakah PLTU berbahaya? HBA menjadi acuan harga batubara pada kesetaraan nilai kalor batubara kkal/kg Gross As Received GAR. PLN pake bahan bakar apa? Pemakaian Bahan Bakar Pembangkit Listrik PLN 2021 Menurut laporan Statistik PLN, sepanjang 2021 pembangkit listrik PLN menggunakan bahan bakar minyak BBM sebanyak 3,09 juta kiloliter kl. Angka tersebut meningkat 15,76% dari tahun 2020 yang hanya 2,67 juta kl. Apakah nama pembangkit listrik yg bahan bakarnya dari batu bara? PLTU batubara adalah sumber utama dari listrik dunia saat ini. Sekitar 60% listrik dunia bergantung pada batu bara, hal ini dikarenakan PLTU batubara bisa menyediakan listrik sepanjang hari dengan harga yang murah. Berapa emisi karbon PLTU? 1. PLTU dengan kapasitas di atas 400 MW nilai batasan emisi cap ditetapkan sebesar 0,918 ton CO2 per Mega Watt-hour MWh. 2. PLTU dengan kapasitas 100-400 MW dengan nilai batasan emisi 1,013 ton CO2 per MWh. Berat jenis batubara berapa? Sedangkan dari hasil analisis kimia berdasarkan data terdahulu batubara di daerah penyelidikan mempunyai kalori antara 5600 – 6350 kal/gr, kandungan air – %, kadar abu – %, sulfur total antara 0,14 – %, Zat terbang – % dan Berat Jenis – gr/cm3. Batubara kalori tinggi untuk apa? Penggunaan batubara kalori tinggi banyak dipakai untuk membangun PLTU. Hal itu bisa meningkatkan nilai domestik batubara. Namun, bukan pada PLTU di Indonesia, melainkan untuk pengeksporan ke luar negeri. Pembangkit listrik tenaga uap PLTU di Indonesia masih memakai batubara kadar rendah atau sedang. Apakah listrik menggunakan batubara? Saat ini, pembangkit listrik berbasis batu bara PLN masih menjadi yang terbesar atau mencapai 66,81 persen dari total 275 terawatt hour Twh per 2020. Menurut Mamit, permintaan batu bara di sejumlah negara masih sangat tinggi. Bahkan, volumenya diperkirakan dapat terus meningkat. Apakah angin sumber energi listrik? Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini dapat mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Manakah pembangkit listrik yang berasal dari bahan bakar fosil? Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah pembangkit listrik yang membakar bahan bakar fosil seperti batubara, gas alam, atau minyak bumi untuk memproduksi listrik. Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil didesain untuk produksi skala besar yang berlangsung terus menerus. Apakah PLTU berbahaya? – Pemerintah menganggap Fly Ash dan Bottom Ash FABA hasil pembakaran batu bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Listrik PLTU aman, tidak mengandung bahan beracun berbahaya. Berapakah berat jenis minyak? Menurut Dixon, massa jenis minyak goreng sekitar 0,91 kg/L. Massa jenis minyak goreng memang lebih ringan dari air yang mencapai 1 kg/L. Apa itu gar dalam batubara? GAR Gross CV; AR merupakan tampilan besaran nilai kalori pada basis AR. Untuk kalori pada kondisi ini memasukkan faktor kadar air total, maka kondisi ini menunjukkan batubara dalam keadaan siap digunakan. Semakintinggi kadar abu pada jenis batubara yang sama, semakin rendah nilai kalorinya. D. Kandungan Belerang (Sulfur) Sulfur yang ada secara alamiah akan membentuk asam sulfat yang akan mempercepat terjadinya korosi pada alat angkut yang terbuat dari besi, roda-roda pada belt conveyor, alat penggiling batubara dan alat penyortir Batubara merupakan salah satu jenis bahan bakar fosil yang saat ini masih banyak digunakan. Secara umum, batubara digunakan sebagai bahan bakar alternatif pada industri, terutama industri dengan skala besar yang memerlukan sumber daya yang terjangkau. Dalam pengertiannya, bahan bakar fosil yang satu ini merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari endapan organik. Penyusun utama endapan tersebut adalah sisa-sisa tumbuhan yang kemudian terbentuk melalui proses panjang. Unsur utama penyusun batubara adalah karbon, oksigen dan hidrogen. Unsur inilah yang membuat batubara bisa diandalkan sebagai sumber energi. Meskipun bisa digunakan menjadi sumber energi alternatif yang terjangkau, batubara sendiri memiliki beberapa macam jenis yang berbeda. Adapun perbedaan jenis batubara dipengaruhi oleh kualitasnya. Kalori Menentukan Kualitas Batubara Salah satu unsur yang sangat berpengaruh pada kualitas batubara adalah kandungan kalori di dalamnya. Hal ini disebabkan karena peran penting kalori yang akan menciptakan energi panas ketika batubara tersebut digunakan. Dalam hal ini, semakin tinggi kandungan kalori suatu batubara, maka kualitas batubara tersebut akan semakin baik. Oleh karenanya, proses klasifikasi jenis batubara yang tersedia didasarkan pada kandungan kalorinya. Baca juga Ketahui Bagaimana Proses Terbentuknya Batu Bara Sampai Jadi Bahan Bakar Jenis dan Kualitas Batubara Menurut SNI Salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan kualitas dari batubara adalah merujuk pada Standar Nasional Indonesia. Dalam hal ini, sesuai dengan standar yang dibakukan, batubara dengan indikator SNI dibedakan menjadi dua, yaitu 1. Brown coal Brown coal atau batubara energi rendah adalah jenis batubara pertama yang disebut SNI. Seperti namanya, jenis batubara ini memiliki peringkat yang rendah dan memiliki karakteristik cenderung lunak, rapuh, serta mengandung kadar air yang cukup tinggi. Selain itu, brown coal terdiri atas batubara energi rendah lunak serta batubara lignite yang memperlihatkan struktur kayu. Dilihat dari jumlah kalori, brown coal memiliki nilai kalori 7000 per gram dalam bentuk dry-ASTM. Bisa dikatakan bahwa kalori menjadi penentu kualitas batubara yang digunakan. Baca juga Peningkatan Pemanfaatan Batubara Dan Mineral Untuk Sektor Domestik Semakin Digalakkan Jenis dan Kualitas Batubara Menurut ASTM ASTM atau American Society for Testing and Materials membagi jenis dan kualitas batubara dengan lebih banyak poin. Adapun beberapa jenis dan kualitas batubara menurut ASTM diantaranya adalah sebagai berikut 1. Rank Anthracitic Jenis batubara yang berkualitas baik disebut rank anthracitic dalam standard yang digunakan oleh ASTM. Rank batubara ini dianggap memiliki kualitas yang paling baik karena memiliki persentase fixed carbon sebesar 86% hingga 98%. Batubara yang masuk dalam rank anthracitic terdiri dari beberapa grup yang berbeda, yaitu Meta – anthracite Meta – anthracite adalah grup batubara rank anthracite yang memiliki kualitas dan mutu yang paling baik. Jenis batubara ini memiliki kandungan fixed carbon hingga 98% serta memiliki kandungan volatile matter sekitar 92% hingga 2% hingga 86% hingga 9% hingga 32% hingga 78% hingga 14% hingga 69% hingga 78%. Selain itu, jenis batubara ini memiliki kandungan volatile matter sebesar >22% hingga 31%, dan nilai kalori >14000 BTU/lb dalam keadaan dry. rank B memiliki nilai kalori >13000 BTU/lb hingga 11500 BTU/lb hingga 13000 BTU/lb dalam keadaan dry. Demikian beberapa ulasan tentang macam dan jenis batubara yang perlu diketahui. Sebenarnya, ada satu lagi jenis rank batubara, yaitu rank lignite yang merupakan batubara dengan kualitas paling rendah.
Tingginya jumlah sumber daya dan cadangan batubara kalori rendah, perlu untuk ditingkatkan pemanfaatannya. Penyediaan energi sampai dengan tahun 2050 diperkirakan tetap didominasi oleh energi fosil. Energi fosil yang tumbuh paling pesat adalah batubara karena sektor pembangkit listrik didominasi oleh PLTU batubara. Sebagai salah satu upaya untuk memanfaatkan batubara nilai kalori rendah yang mempunyai harga energi yang relatif lebih murah, maka dapat dilakukan alternatif pemanfaatan batubara tersebut dengan metode coal blending, coal switching, ataupun coal drying pada PLTU. Coal blending merupakan cara terbaik untuk mengatasi masalah ketersediaan batubara dan ketergantungan terhadap satu sumber pemasok batubara untuk PLTU di Indonesia. Dengan mengganti batubara menjadi kalori yang lebih rendah coal switching memang akan menaikkan jumlah konsumsi batu bara, namun karena harganya lebih murah, maka masih didapat penghematan secara finansial. Coal drying dapat menjadi salah satu alternatif untuk memperbaiki kualitas batubara yang mempunyai kandungan moisture tinggi, sehingga batubara tersebut dapat digunakan untuk bahan bakar PLTU eksisting. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.... karena besarnya manfaatnya pada kehidupan manusia. Namun, penyediaan energi sampai dengan tahun 2050 diperkirakan tetap didominasi oleh energi fosil batu bara yang tumbuh paling pesat [4]. Pemintaan energi listrik apabila tidak diikuti dengan ketersediaan sumber energi listrik akan menjadi masalah besar. ...Arif Wahyu WibowoIbrahim NawawiDwi NoviantoPenelitian ini merancang alat ukur daya listrik satu fase. Variabel yang diukur adalah tegangan, arus, frekuensi, faktor daya, daya semu, daya aktif dan daya reaktif. ZMPT101B dan SCT013-005 digunakan sebagai transduser tegangan dan arus. Luaran transduser dikuatkan dengan Penguat Common Emitter. Frekuensi diukur dengan metode Zero Crossing sedangkan beda fase diukur dengan membandingkan gelombang tegangan dan arus dengan rangkaian komparator dan XOR. Hasil pengukuran, dibandingkan dengan hasil pengukuran Power Quality Hioki 3286. Dari pengujian, diperoleh persentase rata-rata galat error tegangan 0,26%, arus 2,44%, frekuensi 0,32% dan beda fase sebesar 7,19%. Selain dibandingkan dengan alat ukur acuan, hasil pengukuran juga dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan persentase galat rata-rata daya semu 0,44%, daya aktif 0,8% dan daya reaktif sebesar 0,44%.... kkal/kg, batubara kalori tinggi kkal/kg dan batubara kalori sangat tinggi > kkal/kg Wibowo dan Windarta, 2020. ...Datin Fatia UmarListon SetiawanBatubara peringkat rendah umumnya memiliki kadar air yang tinggi dan nilai kalori yang rendah, sehingga batubara jenis ini disebut juga dengan batubara kalori rendah. Penggunaan batubara kalori rendah saat ini masih terbatas, karena karakteristiknya yang kurang menguntungkan jika digunakan sebagai bahan bakar langsung. Penurunan kadar air dengan metoda evaporasi melalui proses pemanasan yang diikuti dengan pelapisan menggunakan residu minyak bumi, merupakan salah satu cara untuk menigkatkan kualitas batubara kalori rendah. Percobaan dilakukan pada skala laboratorium menggunakan oven dan otoklav pada suhu 100, 125 dan 150°C selama 30, 60 dan 90 menit. Pemanasan dengan oven batubara dipanaskan tanpa tekanan, sedangkan pemanasan dengan otoklav batubara dicampur dengan kerosin dan residu pada tekanan maksimal 3 Bar. Hasil menunjukkan bahwa pemanasan menggunakan oven mampu menurunkan kadar air total air bawaan + air bebas sebear 95,16% sedangkan dengan menggunakan otoklav sebesar 95,12% pada suhu dan waktu yang sama, yaitu suhu 150°C selama 90 menit. Pemanasan dengan otoklav memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pemanasan menggunakan oven pada kondisi suhu dan waktu yang sama. Pada suhu 125°C selama 60 menit, batubara kalori rendah kkal/kg dalam air direid basis adb.Xuanyou LiLing GaoDongling YunJing WuThis paper presents an optimized structure to improve the performance of rotary steam tube dryer by assembling the so called 'Y' shape flights. A verified CFD model, which was developed and validated in the previous work, was employed to verify the optimized structure by the comparisons of concentration distribution, velocity distribution and heat transfer coefficient. The simulation results showed that assembling 'Y' shape flights in a rotary steam tube dryer is an effective approach to increase material filling ratio and heat exchanging area. The optimized construction is able to reduce the wear of the material to the tube surface, due to the low maximum particle velocity. The optimized structure yields a uniform particle velocity distribution and high average surface heat transfer coefficient of tubes which is about ten times of that without Piko A. S. MujumdarDrying of low-rank coal LRC is carried out to increase its caloric value and facilitate its transport. Wet coal is difcult to load or unload from railway cars owing to freezing, which is a problem in colder climates. The presence of moisture causes a reduction in friability of coal, makes it difcult to control blending operations, worsens the quality of grinding if coal is ground, and impedes separation and classication as well as the pneumatic transport of pulverized coal. Friable coal suitable for combustion in modern steam boilers is obtained only when the moist coal is dried. Coal must also be dried for the following processes 1 briquetting, 2 coking, 3 gasication, 4 low-temperature carbonization, 5 liquid fuel synthesis, and others. The nal moisture content requirement for coal is different depending on the process in which it is used. The following is a summary of approximate ranges of moisture content of coal required for various AravindV. MuthukumarS. KumaravelE. SivaprakashTNPL Tamilnadu Newsprint and papers limited unit-2 has two boilers; each boiler is 90 Tons per hour capacity. These are single drum, natural circulation water tube, under bed and over bed firing, top supported pressure parts and bed plate design atmospheric fluidized bed combustion AFBC boiler. Imported coal is the fuel for these boilers, for better operation, a performance assessment study of these boilers has been made, also HP high pressure heater is a special type of heat exchanger designed for recovering of heat from extraction steam to preheat feed water. They provide efficiency gain by increasing the initial water temperature. A study has been made how the HP heater can increase the efficiency of boilers. For HP heater motive steam from turbine extraction is used after generation of Tanetsakunvatana Vladimir KuprianovThis paper presents the results of an experimental study on a 300-MW boiler unit fired with Thai lignite. Effects of operating conditions excess air ratio and unit load and fuel quality on the boiler heat losses and thermal efficiency as well as on the gaseous CO2, CO, NOx and SO2 and particulate matter PM emissions from the boiler unit are discussed. The boiler thermal efficiency was weakly affected by the excess air ratio, unit load and fuel lower heating value, varying from to for wide ranges of the above variables. In all the tests, the NOx, SO2 and PM emissions were below the national emission standards for these pollutants. Quite low level of the SO2 emission was secured by the high-efficiency flue gas desulphurization system. The CO emissions of rather small values were detected only at extremely low excess air ratios. The emission rate and specific emission per MWh of electricity produced for NOx, SO2 and CO were quantified using experimental emission concentrations of the pollutants. Meanwhile, the emission characteristics for CO2 were determined with the use of fuel-C and fuel consumption by the boiler. In addition, the emission rate and specific emission for PM were estimated by taking into account the actual fuel-ash content and fuel consumption by the boiler, as well as the effects of SO2 adsorption by fly ash in the boiler gas ducts and overall ash-collecting efficiency of the electrostatic precipitators and flue gas desulphurization system. Elevated CO2 and NOx emissions from the 300-MW boiler units firing Thai lignite are of great concern.
.